Jokowi : Berpindah Ke Gas, Ga Ada Klerunya

Friday, 6 September 2013 - Dibaca 1982 kali

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyambut baik diversifikasi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, dengan berbagai keuntungan yang didapat Jokowi berjanji akan mengalihkan seluruh moda transportasi dan mobil dinas di Provinsi DKI menggunakan bahan bakar gas saat ini dan dimasa mendatang. Kamis, (1/9/2013).

"Semuanya gas, bus transjakarta, gas, yang baru juga gas, kemudian yang bus sedang yang nanti menggantikan metromini dan kopaja, gas, kemudian bajaj, gas, mobil dinas juga akan kita tambahkan konverter, lari ke gas, tahun depan kita akan menambah bus sedang kira-kira 3.000, gas, busway-nya nambah 1.000, gas," ujar Joko Widodo

Selain itu lanjut Jokowi, seluruh mobil dinas akan diinstruksikan untuk segera beralih dari BBM ke BBG dengan menambahkan konverter pada setiap mobilnya dan menurut Jokowi hal tersebut bukanlah sebuah masalah.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sekitar bulan November dan Desember mendatang berencana mendatangkan sekitar 450 armada busway baru dan 600-8000an bus sedang pengganti metromini dan kopaja serta peremajaan baja lama yang masih menggunan BBM menjadi bajaj baru yang menggunakan BBG.

Tahun depan 2014 mendatang, Pemprov juga akan mendatangkan tambahan 1.000 busway dan 3.000 bus sedang, seluruh armada tersebut akan menggunakan gas sebagai bahan bakanya. Dengan banyaknya armada yang menggunakan gas sebagai bahan bakar maka keberadaan infrastruktur SPBG dan SBPG mobile menjadi sangat penting untuk memudahkan pengisian.

Pengalihan BBM ke BBG menurut Jokowi menghasilkan penghematan yang cukup besar. " Menggunakan bahan bakar gas Jauh lebih murah jika dibandingkan dengan BBM, saya berikan contoh, kemarin saya chek untuk bajaj setiap hari menghabiskan Rp 60.000 sehari jika memakai premium, jika menggunakan gas hanya menghabiskan kira-kira Rp 20.000 jika menggunakan gas. wuis...Memang sangat murah sekali, saya kira kalau kita berpindah ke gas ga ada klerunya," lanjut Jokowi.

Pernyatan jokowi diamini Menteri ESDM, dicontohkannya, konversi BBM ke BBG yang lakukan pembangkit listrik di Gresik menghasilkan penghematan yang mencapai Rp 7 trilun setahun. Bahan bakar gas juga menghasilkan CO2 yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.

Mengenai faktor keamanan bagi pengguna, ditegaskan Menteri ESDM, sangat aman. "Bahan bakar gas terbukti aman dan banyak digunakan negara-negara lain seperti Jepang dan Thailand. " Kita ada banchmarkingnya ada yang ditiru jadi bukannya baru," ujar Wacik. (SF)

Share This!