Jawab Tantangan Kebutuhan Pertambangan, Ditjen Minerba Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi 5G

Sunday, 4 August 2024 - Dibaca 1081 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 406.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 4 Agustus 2024

Jawab Tantangan Kebutuhan Pertambangan, Ditjen Minerba Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi 5G


Inovasi teknologi 5G telah membuka babak baru dalam seluruh sektor, salah satunya yaitu sektor pertambangan. Dengan kecepatan dan kapasitas data yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, 5G menawarkan potensi revolusioner bagi sektor ini. Teknologi ini memungkinkan pemantauan real-time yang lebih akurat, otomatisasi proses, dan komunikasi yang lebih efisien antara perangkat dan sistem. Sebagai langkah maju yang signifikan, adopsi 5G di industri pertambangan mencerminkan pergeseran menuju era digitalisasi dan konektivitas yang lebih canggih. Hal tersebut mengemuka pada acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) yang dihelat di Jakarta, Rabu (31/8) lalu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Siti Sumilah Rita Susilawati mengungkapkan bahwa Ditjen Minerba telah berupaya mengoptimalkan pemanfaatan teknologi 5G untuk berinovasi dalam memenuhi kebutuhan dunia pertambangan di Indonesia yang akan memudahkan para pemangku kepentingan dalam melakukan kegiatan pertambangan, mengingat sektor pertambangan adalah salah satu sektor yang memiliki peran vital dalam perekonomian nasional.

"Ditjen Minerba telah menggunakan aplikasi MODI (Minerba One Data Indonesia) dan MOMI (Minerba One Map Indonesia). Melalui MODI dan MOMI, seluruh aspek, baik database, pengawasan teknis, perencanaan, pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pelaporan, hingga kepastian penggunaan komponen dalam negeri dapat dikelola dengan lebih baik untuk menunjang perizinan pertambangan," ujarnya.

Selain itu, dari sisi Badan Usaha Pertambangan, imbuh Rita, juga telah berinovasi seperti yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia yang bekerja sama dengan Telkomsel, dimana pada tahun 2022 lalu mengimplementasikan teknologi 5G Smart Mining di Indonesia, yang pertama kali dilakukan di Asia Tenggara. Hasil dari pemanfaatan teknologi tersebut memberikan peningkatan kinerja, seperti efisiensi kegiatan pertambangan karena sinyal telekomunikasi berjalan lebih cepat, monitor secara realtime menjadi lebih mudah, serta memudahkan dalam melakukan pemetaan dan survei lapangan dengan menggunakan drone.

Rita menambahkan, sektor pertambangan memiliki peran sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional karena salah satu sumber penerimaan negara, selain itu pertambangan merupakan penggerak pembangunan daerah, neraca perdagangan, investasi, serta sebagai bahan baku energi dan industri domestik.

"Kontribusi kegiatan pertambangan kepada negara pada tahun 2023 melalui realisasi PNBP Subsektor Minerba mencapai Rp172,96 triliun. Berdasarkan kontribusi ini, tentu saja sektor pertambangan menjadi sektor yang vital di Indonesia, sehingga inovasi produktivitas dan keselamatan dalam dunia pertambangan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah dan badan usaha," imbuhnya.

Karena itulah, Rita mengatakan bahwa Ditjen Minerba terus mendorong badan usaha pertambangan agar dapat terus menciptakan inovasi-inovasi teknologi yang dapat menjawab kebutuhan dan tantangan dalam dunia pertambangan di Indonesia, sehingga dapat menjamin keselamatan kerja dan memaksimalkan produktivitas komoditas pertambangan dengan lebih efektif dan efisien. (NM/DAN)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!