Investor Hulu Migas Minati Iklim Investasi dan Geologi Indonesia

Sunday, 2 November 2008 - Dibaca 3611 kali

JAKARTA. Kondisi geologi dan iklim investasi Indonesia masih menarik kalangan investor hulu migas. Ini terbukti pada lelang Wilayah Kerja atau blok migas yang dilakukan dua tahap dalam tahun 2007-2008 puluhan investor dalam dan luar negeri bersaing untuk mendapatkannya. Padahal sebagian besar blok migas yang dilelang berada di lepas pantai (offshore).

''Banyaknya peserta lelang ini membuktikan bahwa Indonesia masih menarik bagi investor hulu migas ditengah kondisi perekonomian dunia yang sedang dilanda berbagai persoalan,'' ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pengumuman pemenang lelang 9 blok migas reguler Periode Penawaran Januari-Juni 2008, Jumat (31/10) di Jakarta.

Selain dihadiri para perusahaan hulu migas peserta lelang Wilayah Kerja Migas, pada acara tersebut hadir pula anggota Komisi VII DPR RI Effendi Simbolon, wakil asosiasi perusahaan penunjang jasa hulu migas serta para pemangku kepentingan usaha hulu migas. Pengumuman pemenang dilakukan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Herawati Legowo.

Pengumuman pemenang lelang hari ini, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk terus meningkatkan produksi migas. Dijadwalkan lelang serupa masih terus dilakukan lagi. Sebelum pengumuman pemenang kali ini, pada bulan Mei 2008 juga telah ditandatangani kontrak pengusahaan blok migas. Sedang penandatanganan kontrak pemenang kali ini akan dilakukan 13 November 2008.

Diungkapkan oleh Menteri ESDM, untuk menentukan pemenang blok migas reguler pada lelang kali ini pemerintah cukup hati-hati. Selain didasarkan pada tigas aspek yaitu keuangan, teknis dan performa perusahaan oleh Tim Penilai yang melibatkan kalangan akademis (perguruan tinggi), juga dilakukan konsultasi dengan otoritas lain terkait. Hasilnya, dari 21 Wilayah Kerja migas reguler yang ditawarkan terdapat 9 yang dimenangkan oleh konsursium perusahaan dalam dan luar negeri.

Menurut Dirjen Migas Evita Herawati Legowo, berdasarkan lelang tersebut diperoleh bonus tandatangan dan komitment investasi untuk tiga tahun pertama masa eksplorasi. Bonus tandatangan (signature bonus) yang langsung masuk ke penerimaan negara sebesar USD 69,500,000. Sedang total komitmen investasi tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar USD 465,096,250 terdiri studi G&G, survei seismik 2D, Repro 2D dan seismik 3D serta untuk 16 sumur eksplorasi.

Share This!