Investasi Migas Terus Mengalami Kenaikan

Thursday, 15 May 2008 - Dibaca 3559 kali

Investasi sub sektor minyak dan gas bumi memperlihatkan kenaikan dari tahun ke tahun. Jika pada tahun 2004 sebesar USD 5,87 juta, tahun 2005 sebesar USD 8,17 juta, tahun 2006 sebesar USD 9.66 juta, pada tahun 2007 naik menjadi USD 10.10 juta. Sedang pada tahun 2008 ditargetkan mencapai USD 14.38 juta.

''Investasi migas selama ini terus mengalami kenaikan. Jadi penurunan produksi migas bukan disebabkan oleh faktor investasi namun akibat penurunan alamiah sumur produksi yang umumnya memang sudah tergolong tua,'' papar SAM-Bidang Ekonomi dan Keuangan, Novian M Thaib di Jakarta, Rabu (14/5).

Diungkapkan bahwa kondisi geologi Indonesia masih amat menjanjikan untuk kegiatan investasi perusahaan migas. Oleh sebab itu dalam upaya menjaga minat investor senantiasa perlu dilakukan, selain melalui sejumlah regulasi juga dibutuhkan iklim yang baik. ''Investor membutuhkan dukungan keamanan yang baik, stabilitas politik maupun pelayanan birokrasi,'' ujar Novian M Thaib.

Pada saat harga minyak yang tinggi seperti saat ini, persaingan untuk menarik investor berlangsung ketat. Indonesia menghadapi negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Brunei dalam persaingan menarik investor migas. Negara tersebut juga berlomba-lomba menarik investor migas.

Ditambah dengan menguatnya harga minyak dunia juga membuka peluang pencarian minyak dan gas bumi di berbagai Wilayah Kerja (WK) Migas laut dalam. Terlebih lagi beberapa tahun kebelakang tender WK Migas juga banyak ditandai dengan lelang WK Migas laut dalam. ''Harga minyak yang tinggi saat ini membuat lapangan laut dalam menemukan nilai ekonomisnya,'' papar Novian M Thaib.

Share This!