Indonesia-Korea Selatan Tandatangani Joint Agreement Bidang Energi dan Pertambangan

Monday, 4 December 2006 - Dibaca 8481 kali

'Ini merupakan penandatangana ke-2 setelah yang pertama tahun 1979 lalu. Tentu saja selama kurun waktu itu telah terjadi perkembangan yang dinamis maka isinya juga perlu dilakukan perubahan,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai penandatanganan yang berlangsung di hotel Mulia, Jakarta.

Menurut Dirjen Migas Luluk Sumiarso yang juga menjadi Ketua Delegasi dalam pertemuan itu mengungkapkan ada enam bidang kerjasama yang disepakati antara lain meliputi tukar menukar informasi, teknologi dan keahlian bidang minyak dan gas bumi, melanjutkan kerjasama penelitian tentang mineral tambang dan geologi, promosi dan penerimaan publik terhadap teknologi nuklir untuk PLTN serta pengembangan batubara bituminous.

Promosi dan penerimaan public (public acceptance), menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sangat diperlukan saat ini. Terlebih lagi bagi rencana pembangunan PLTN. ''Program public acceptance ini amat penting. Masyarakat harus bisa menerima sebelum sebuah proyek di jalankan,'' ujarnya. Saat ini teknologi nuklir yang dikembangkan Korea seiring dengan yang dilakukan Indonesia.

Sementara itu menurut Direktur Utama PT Pertamina Ari H Soemarno, PT Pertamina telah meneken kontrak dengan SK Corporation membentuk Patra SK untuk membangun pabrik bahan baku minyak pelumas sintetis di kilang BBM Dumai. Pabrik yang direncanakan beroperasi tahun 2008 ini menelan investasi sebesar US$ 200 juta.(*)

Share This!