Impor BBM Kok Masih Merasa Kaya Migas

Wednesday, 15 April 2015 - Dibaca 7258 kali
JAKARTA - Sejak tahun 2008 Indonesia resmi menjadi net importir akibat tingginya konsumsi yang tidak dibarengi dengan produksi yang ada. Indonesia akan terus menjadi net importir jika tidak dilakukan langkah-langkah untuk mendapatkan cadangan minyak baru. 60% keutuhan BBM nasional masih impor dan semakin besar impor maka akan semakin besar ketergantungan Indonesia terhadap harga BBM dunia.

"Kita ini sejak tahun 2008 sudah menjadi net importir dan merasa kaya akan migas. Setiap kita mau bicara BBM, pasti kita bicara, kita ini negara kaya kenapa kita impor BBM kenapa kita naikkan harga. Itu salah polah pikir," ujar Sudirman Said saat diskusi mengenai diversifikasi energi di Jakarta kemarin (14/4).

Konsumsi BBM yang terus meningkat dan akan terus meningkat sehingga semakin lama, maka impor BBM akan semakin besar. " Sejak 2008 kita menjadi net importir dan akan terus menjadi net importir kalau kita engga berbuat apa-apa, 10 tahun lagi 80% dari BBM kita itu didapat dari impor," lanjut Sudirman.

Pola pikir Indonesia kaya akan migas itu merupakan bagian dari paradok pengelolaan energi, paradok selanjutnya dijalaskan Sudirman adalah, Kita ini impor tidak punya infrastruktur cukup kemudian tidak pernah serius membangun infrastruktur dan paradok ketiga adalah, cadangan migas kita itu turun terus, produksi kita tidak naik-naik tetapi tidak ada dorongan kuat untuk bagaimana mendorong eksplorasi.

Cadangan minyak bumi Indonesia tahun 2014, terbukti sebesar 3.692,50 mmstb, potensial3.857,31 mmstb sehingga total cadangan sebesar, 7.549,81 mmstb. Besar cadangan tersebut diperkirakan akan habis dalam waktu beberapa belas tahun dengan asumsi tingkat produksi saat ini. (SF)

Share This!