Implementasi Nawacita, Belanja Infrastruktur Naik Dua Kali Lipat

JAYAPURA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam sambutannya dalam acara "Ekspedisi Kapsul Waktu 2085" di Jayapura hari ini, Senin (21/12) menyatakan, bahwa peningkatan pembangunan infrastuktur merupakan implementasi dari Nawacita. Nawacita yang diilhami Trisakti Bung Karno tersebut merupakan tekad untuk membangun bangsa secara merata dengan memperhatikan wilayah-wilayah yang selama ini kurang diperhatikan.

Pada tahun 1963, Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Bung Karno mengatakan, bangsa Indonesia harus dibangun berdasarkan tiga prinsip yakni, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam sosial budaya.

Pernyatakaan Bung Karno tersebut diterjemahkan Presiden, Jokowi menjadi sembilan cita-cita atau Nawacita yang semangatnya adalah bagaimana menghasilkan negara, bagaimana membangun dari pinggiran, membangun memperhatikan wilayah-wilayah yang selama ini tidak terperhatikan, kemudian menjaga kebhinekaan mendorong yang disebut Revolusi Mental atau revolusi cara pandang.

Implementasi dari Nawacita menurut Sudirman adalah, peningkatan belanja infrastruktur yang memang dibutuhkan. "Untuk pertama kali dalam sejarah kita belanja infrastruktur itu 2 kali lipat dari belanja subsidi, lima tahun lalu kita selalu mengeluarkan 200 trilunan setiap tahun untuk subsidi minyak, kemudian belanja infrastrukturnya (bangun jalan, jembatan, bandara, sekolah dan lain-lain) tidak sampai 1/3 dari belanja subsidi. "Tahun ini, tahun pertama dari pemerintahan ini, kita mengeluarkan lebih dari Rp200 triliun untuk infrastruktur sementara untuk subsidi hanya Rp100 triliunan dan tahun ini turun lagi subsidinya,"ujar Sudirman.

"Pemerintah saat ini sedang menggenjot pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan-jalan, jalan tol, pelabuhan, listrik itu sedang kita kejar, karena kita punya keyakinan bahwa infrastruktur adalah jalan untuk membuat ekonomi kita berputar," lanjut Sudirman. (SF)

Share This!