Hingga Tahun 2028, Pemerintah Siap Tawarkan 60 Blok Migas

Wednesday, 16 October 2024 - Dibaca 290 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 584.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 16 Oktober 2024

Hingga Tahun 2028, Pemerintah Siap Tawarkan 60 Blok Migas

Dalam upaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional, pemerintah kembali membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam eksplorasi dan produksi di wilayah kerja migas baru. Rencana lelang blok migas ini diharapkan dapat menarik minat investor asing maupun domestik untuk turut serta dalam mengembangkan potensi sumber daya alam Indonesia dan akan meningkatkan produksi migas nasional.

Dengan meningkatnya produksi migas, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor energi, sehingga ketahanan energi nasional dapat ditingkatkan. Selain itu, peningkatan produksi migas juga akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara, baik dari sisi penerimaan negara maupun penyerapan tenaga kerja.

Dalam kurun waktu empat tahun ke depan, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan menyiapkan 60 blok migas untuk ditawarkan kepada investor, termasuk diantaranya adalah 14 Wilayah Kerja Potensial, yang telah dan akan ditawarkan dari tahun 2024 sampai dengan tahun 2028.

"Dari 34 joint study yang kita punya ini, kita juga punya tabungan area migas ada 60 blok migas yang kita siapkan 4 tahun ke depan, sehingga bapak ibu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) silahkan untuk submit kerja sama dengan kita dengan SKK Migas untuk menjadikan area-area ini blok migas baru lagi dan tentu dengan insentif yang menarik," Ujar Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto di Surabaya, Senin (13/10).

Ariana menjelaskan bahwa pemerintah telah berinisiatif untuk melakukan penyesuaian terkait skema investasi hulu migas, dengan memberikan fleksibilitas opsi kepada KKKS untuk bisa menggunakan skema cost recovery, atau pun dengan menggunakan skema gross split yang baru.

"Selain itu, KKKS bisa direct over tanpa joint study dan bisa ekplorasi di open area. Juga ada additional exploration period atau lebih dari 10 tahun kita masih bisa temukan. Artinya fleksibilitas ini diberikan oleh pemerintah kalau tidak ada fasilitas itu ya ini juga tidak akan menemukan 5 TCF itu (Penemuan Cadangan Gas di WK North Ganal Kaltim)," lanjut Ariana.

Lebih lanjut Ariana melanjutkan bahwa ke depan pemerintah juga tengah menggodok berbagai gagasan agar eksplorasi migas semakin masif. "Kita sedang diskusikan bersama SKK Migas. Kita bisa saja nanti signature bonus yang tadinya besar itu kita ubah saja menjadi komitmen eksplorasi. Kemudian perpanjangan kontrak itu sebisa mungkin kita syaratkan agar ada eksplorasi open area, dan upaya lain adalah multi client study," tandasnya. (HUMAS MIGAS/DAN)


Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!