Hatta Rajasa : Renegosiasi Kontrak Gas Ke Fujian Start Awal 2014

Friday, 4 October 2013 - Dibaca 1591 kali

JAKARTA - Pembicaraan mengenai kontrak Perjanjian Penjualan dan Pembelian Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh guna mendapatkan hasil yang lebih baik dan layak bagi penerimaan negara akan kembali dilanjutkan oleh Tim yang diketuai Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral dengan Pengarah Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa. Pertemuan terkait renegosiasi telah dilakukan beberapa kali dan pertemuan selanjutnya akan lakukan pada awal 2014, demikian diungkapkan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa usai acara Indonesia-China Business Luncheon di Jakarta, kemarin, Kamis (03/10/2013).

"Diawal 2014 kita akan mulai start melakukan renegosiasi soal itu, itu sudah ada pembicaraan antar Menteri soal itu, karena pembicaraan pada level Presiden sudah dilakukan dulu semasa Presiden Hun Jintao," ujar Hatta.

Gas LNG produksi dari Blok Tangguh Papua diekspor ke Fujian dengan harga sebesar US$ 3,5 per MMBTU, harga tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan saat ini, dimana harga ekspor gas rata-rata US$ 16 per MMBTU dan harga jual ke domestik US$ 10 per MMBTU. Karenanya, pemerintah berkeinginan untuk melakukan renegosiasi.

Sebelumnya, pada tanggal 10 Mei 2013 yang lalu, usai menerima delegasi China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) yang dipimpin Chairman Board of Directors of China CNOOC, Wang Yilin, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menyatakan, pihak CNOOC selaku pembeli gas produksi dari LNG Tangguh bersedia untuk melakukan renegosiasi harga. (SF)

Share This!