Harga Minyak Turun, Presiden Minta Stok BBM Ditambah

Tuesday, 1 March 2016 - Dibaca 1516 kali

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta kepada Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral dan Pertamina untuk meningkatnya stok BBM dalam negeri. Alasan Presiden untuk meingkatkan stok adalah karena harga minyak saat ini sangat murah. Permintaan disampaikan dalam acara Penandatanganan Kontrak Kegiatan Strategis Tahun Anggaran 2016 Kementerian ESDM, Senin (29/2) kemarin.

"20-30 kedepan kita akan dihadapkan pada persaingan, pada kompetisi perebutan sumber energi dan pangan oleh sebab mulai sekarang mestinya kita mulai membuat sebuah strategi besar, kedepan bagaimana memperkuat ketahanan energi," ujar Presiden.

Ditambahkannya, kenapa selalu saya sampaikan fokus pada pangan, fokus pada energi menuju kesana infrastruktur dibangun karena energi dan pangan akan diperebutkan oleh negara-negara yang membutuhkan. "Alhamdulillah kita sebetulnya mempunyai kekuatan dan kompetensi untuk itu, jadi saya titip strategi besar itu mulai dipikirkan dan jangan sampai terlambat," lanjut Presiden.

Strategi besar yang saat ini harus dipikirkan adalah bagaimana menambah stok BBM untuk kepentingan nasional disaat harga BBM sedang rendah. "Saya berikan contoh seperti sekarang, waktu minyak murah, waktu minyak harganya jatuh seperti ini mestinya dipikirkan baik oleh BUMN, Pertamina, baik Kementerian, bagaimana membeli, membuat stok sebanyak-banyaknya, terserah stok mau dua taruh diluar negeri, stok mau ditaruh didalam negeri yang penting pada saat harga seperti ini kita mestinya kita harus beli sehingga nanti pada saat harga sudah pada posisi normal, entah 60, 70 atau mungkin kembali diatas 100 per barel kita memiliki stok yang mencukupi," pungkas Presiden.

Selanjutnya Presiden mengingatkan. "Strategis seperti itu harus dirancang dengan baik jangan sampai tidak ada yang berpikiran harga sangat murah seperti ini tidak ada yang berpikiran untuk beli atau tidak berpikiran untuk stok," tutup Presiden.

Seiring dengan permintaan Presiden tersebut, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said menyampaikan, Ketahanan pasokan BBM saat ini meningkat dari sebelumnya rata-rata 22 hari menjadi rata-rata 30 hari berikut produk-produk tertentu lainnya. (SF)

Share This!