Harga LPG Stabil, Harga BBM akan Turun Signifikan

Thursday, 24 March 2016 - Dibaca 1822 kali

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Kamis (24/4) menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Rapat koordinasi yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Direktur Utama PT. Pertamina Dwi Soetjipto diselenggarakan guna memutuskan peninjauan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harga Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan inisiasi cadangan minyak dan gas strategis.

Sudirman usai rapat menyatakan bahwa pemerintah akan tetap konsisten untuk meninjau harga BBM setiap tiga bulan. "Kita akan konsisten untuk melakukan peninjauan harga BBM setiap tiga bulan. Karena itu pada 1 April 2016 nanti kita akan mengeluarkan Keputusan Menteri untuk menetapkan harga BBM periode 1 April hingga 30 Juni 2016," ujar Sudirman.

Dari hasil rapat tersebut, Sudirman mengungkapkan bahwa untuk periode tiga bulan ke depan, harga BBM akan turun secara signifikan. "Mungkin dalam satu atau dua hari akan kita simpulkan angkanya," jelas Sudirman. "Namun kita tetap akan menjaga stabilitas, supaya ketika Lebaran di Juli nanti tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Maka kita akan lihat satu formula harga di mana harga tidak persis sampai bawah, tetapi sudah mendekati harga keekonomian," lanjut Sudirman.

Untuk harga LPG sendiri, menurut Sudirman tidak akan mengalami penurunan maupun kenaikan. "Harga LPG kan patokannya harga sudah rangkup, dan kita tahu bahwa harga tersebut mengalami penurunan. Namun, saat ini adalah kesempatan kita untuk memperbaiki margin dari pengecer, margin kepada distributor, supaya bisnis berjalan lebih sehat. Maka dari itu harga akan stabil dan mudah-mudahan itu bisa kita putuskan dalam waktu dekat ini," jelas Sudirman.

Mengenai pemupukan cadangan minyak dan gas (Strategic Petroleum Reserve/SPR), yang merupakan amanat Undang-Undang Energi, Sudirman menyampaikan bahwa pemerintah akan mulai mengalokasikan dana APBN-P untuk mewujudkan cadangan strategis ini, bersama-sama dengan memupuk Dana Ketahanan Energi. "Kita akan mulai berdialog dengan produsen untuk merealisasikan ini. Dan kemudian akan membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk sampai pada cadangan selama 15 hari," ungkap Sudirman. Kementerian ESDM juga akan mendorong Pertamina dan badan usaha guna meningkatkan jumlah cadangan guna memperkuat cadangan nasional. (DKD)

Share This!