Faisal Basri : Hentikan Impor RON 88

Monday, 22 December 2014 - Dibaca 1581 kali

JAKARTA - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak Dan Gas Bumi merekomendasikan kepada Pemerintah untuk menghentikan impor RON 88. Selain merekomendasikan untuk menghentikan impor RON 88 yang terbukti kurang ramah lingkungan, tim juga merekomendasikan juga untuk menghentikan impor Gasoil 0,35% sulfur dan menggantikannya masing-masing dengan impor Mogas 92 dan Gasoil 0,25% sulfur.

"Kita confiden menghentikan impor RON 88 dan gasoil 0,35% sulfur," ujar Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak Dan Gas Bumi, Faisal Basri, saat jumpa pers terkait pemberian rekomendasi terkait Kebijakan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, Minggu (21/12/2014).

Kebijakan pemerintah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral juga mengatakan minimum RON 88 dan minmum solar dengan kandungan sulfur 0,35%, jadi kebijakan itu juga mendorong impor BBM dengan kualitas lebih baik dengan menekankan penggunaan BBM dibawah ambang tersebut, lanjut Faisal.

" Jadi tidak benar jika ada yang mengatakan harus RON 88 atau solar dengan sulfur 3,5%, itu adalah angka minimum", ujar Faisal lagi.

Faisal menjelaskan, dengan kebijakan menghentikan impor RON 88 dan sulfur 3,5% memang akan meningkatkan cost dalam pengadaan BBMnya, namun demikian tetap akan lebih banyak manfaatnya ketimbang kerugiannya. Produksi minyak solar oleh kilang di dalam negeri ditingkatkan kualitasnya sehingga setara dengan Gasoil 0,25% sulfur. Sekali lagi akan ada costnya tetapi banyak juga benefitnya sehingga kami yakin benefitnya jauh lebih besar daripada ongkosnya. ", ujar Faisal. (SF)

Share This!