Dua Menteri Kunjungi Daerah Operasi PT Freeport Indonesia

Saturday, 19 September 2015 - Dibaca 8683 kali

TIMIKA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said didampingi Menteri Perindustrian, Saleh Husin dan Kepala Bapenas, Sofyan Jalil mengunjungi secara langsung daerah operasi penambangan PT Freeport Indonesia di Papua. Mendampingi rombongan Menteri Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Setelah menempuh perjalanan hampir lebih empat jam dari Jakarta, rombongan tiba di Bandara Internasional Mozes Kilangin, Timika dilanjutkan kemudian menggunakan helicopter menuju Tembagapura.

Rangkaian pertama kunjungan kerja Menteri ESDM, Menteri Perindustrian dan Kepala Bapenas ke lokasi penambangan PT Freeport Indonesia adalah menuju Tambang Terbuka Grasberg, tentunya setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan medis kepada seluruh rombongan yang akan menuju ke lokasi tambang terbuka Grasberg untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat tambang tersebut berada di ketinggian 4.285 meter diatas permukaan laut, yang tentunya berkadar oksigen rendah.

Setelah mengunjungi tambang terbuka Grasberg, rombongan langsung menuju tempat pengolahan biji yang memproses batu-batuan besar mengandung mineral menjadi batuan kecil hingga konsentrate. Rombangan selanjutnya melengkapi pakaian yang digunakan dengan perlengkapan standar tambang bawah tanah sebelum mengunjungi tambang bawah tanah DMLZ.

PT Freeport Indonesia merupakan salah satu tambang terbesar di dunia dengan jumlah cadangan sebesar 2.27 miliar ton bijih (1% tembaga, 0,83 gram/ton emas dan 4,32 gram/ton perak). PT Freeport memiliki area konsesi seluas 90.360 hektar. Kontrak Karya I PT Freeport ditandatangani pada tahun 1967 berlaku selama 30 tahun dan mulai berproduksi tahun 1973. Kontrak Karya kedua ditandatangani pada tahun 1991 dengan masa yang sama 30 tahun dengan periode produksi berakhir pada tahun 2021.

585 konsentrate produksi PT Freeport dijual ke pembeli dalam negeri. Jumlah pekerja saat ini mencapai 30.004 orang dengan prosentase 97.43% karyawan nasional dan 2.57% karyawan asing. Saat ini saham yang dimiliki pemerintah Indonesia di PT Freeport sebesar 9,36%, sisanya 9,36% milik Indocover Investama dan 81,28% Freepot McMoran Cooper & Gold Inc. (SF)

Share This!