Diskusi Publik Impor Minyak Pertamina

Wednesday, 16 July 2008 - Dibaca 3203 kali

Acara dibuka oleh Dirjen Migas, Luluk Sumiarso. Dalam sambutannya beliau mengatakan, usaha migas pada dasarnya adalah, usaha mengelola kekayaan alam Indonesia, mengolah minyak, baik minyak hasil produksi sendiri maupun impor. Ke duanya menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga wajar jika minyak menjadi perhatian orang banyak. Saya berharap dengan diskusi yang menampilkan narasumber secara langsung masyarakat dapat lebih memahami masalah perminyakan.

"Peningkatan akses data migas untuk publik telah dilakukan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), sehingga disektor kami tidak ada informasi yang disembunyikan kepada masyarakat" ujar Luluk Sumiarso.
Selanjutnya, Prof. DR. Amien Rais dalam Keynote Speechnya berharap karunia kekayaan alam yang dimilki Indonesia tidak membuat bangsa Indonesia menjadi fakir dan miskin seperti di Nigeria, karena kesalahan pengelolaannya.

Dirut Pertamina, Arie Sumarno ketika dimintai pendapatnya mengenai adanya trader-trader yang berbau KKN mengatakan, Pertamina menggunakan ukuran efficiency dan reliability, untuk mendapatkan minyak mentah dan BBM paling murah, dengan tetap menjaga kehandalan dan keamanan suplai, karena kita juga punya target profit. Efficienty dan reliability Pertamina dapat diukur dengan membandingkannya dengan data yang tercatat di Bloomberg dan Mops.

Share This!