Dirut PT PLN Serahkan Bantuan Mobil "Home Care Paliatif" RSUD DR Sutomo

Thursday, 1 November 2007 - Dibaca 8061 kali

Bantuan mobil home care ini, menurut dokter Slamet Riyadi Yuwono sangat besar manfaatnya. 'Mobil ini akan membantu pelayanan kepada pasien paliatif dan rasa nyeri. Saat ini kami sudah memiliki 50 orang relawan pasien paliatif dan rasa nyeri. Mereka bekerja tulus tanpa bayaran sepeserpun,' ujar dokter Slamet Riyadi Yuwono.

Diungkapkan RSUD DR Sutomo kini memang baru membangun Pusat Pengembangan Paliatif. Inilah unit yang melayani para penderita penyakit kronis, seperti kanker dan HIV, yang sudah hopeless atau kecil kemungkinan sembuh secara medis. 'Dibantu para relawan, pasien kita bantu untuk siap dan tidak kesakitan jika di panggil Tuhan,'
ujar dokter Slamet Riyadi Yuwono.

Selain itu juga mempersiapkan keluarga pasien untuk juga tetap dalam kondisi terjaga kesehatannya. Diungkapkan pasien paliatif umumnya senantiasa menderita rasa nyeri yang menyakitkan. Untuk itulah perlu diberikan penanganan medis khusus sekaligus pelayanan yang dibantu para relawan guna meringankan penderitaaan.

RSUD DR Sutomo selain membangun Pusat Pengembangan Paliatif dan Rasa Nyeri juga tengah mendukung pembukaan program Ilmu Kedokteran Paliatif oleh Universitas Airlangga. 'Untuk program baru ini Unair bekerjasama dengan Universitas di Australia,' ujar dokter Slamet Riyadi Yuwono.

Dirut PT PLN Eddie Widiono mengungkapkan bahwa bantuan seperti ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan. Dia berharap bantuan berupa mobil senilai Rp 136 juta itu benar-benar bermanfaat. PT PLN, sebagai bagian dari masyarakat akan senantiasa ikut membantu kepentingan masyarakat luas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Wakil Ketua Tim PKBL PT PLN Distribusi Jawa Timur Arif Hidayat mengungkapkan selain dua bantuan yang diserahkan hari Kamis (1/11) PKBL PT PLN Distribusi Jawa Timur hingga triwulan ke 3 tahun 2007 telah menyalurkan dana pinjaman Rp 23,8 miliar dan Rp 10,6 miliar dana hibah kepada 542 mitra binaan. Selain itu juga sebesar Rp 10,1 miliar untuk korban bencana alam dan pemberdayaan masyarakat.

Share This!