Dirjen Migas Pimpin Dialog Energi Indonesia-Korea

Monday, 30 April 2007 - Dibaca 7651 kali

Delegasi Indonesia antara lain terdiri Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono, Direktur Utama PT Pertamina Ari H Soemarno, Wadirut PT Pertamina Iin Arifin Tahyan, Direktur Pembinaan Hulu Migas R Priyono, Direktur Pembinaan Hilir Migas Erie Soedarmo. Sedang delegasi Korea antara lain terdiri pimpinan KNOC dan Korea Gas (Kogas).

"Indonesia memiliki potensi sumber daya energi yang cukup besar. Kami membuka peluang masuknya investasi untuk mengembangkan potensi sumber daya energi itu," ujar Dirjen Migas Luluk Sumiarso. Disebutkan sumber daya energi yang ada di Indonesia beragam baik berupa minyak dan gas bumi, batubara, biofuel maupun energi baru dan terbarukan.

Sumber daya minyak dan gas bumi yang terdapat pada sekitar 60 cekungan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Cadangan minyak jumlahnya mencapai sekitar 8.928,5 MMSTB. Sedang cadangan gas alam jumlahnya mencapai sekitar 187,1 TSCF. Sebagian cekungan sudah dieksplorasi, namun yang berada di kawasan Timur Indonesia masih banyak yang belum dieksplorasi.

Indonesia, seperti diungkapkan oleh Dirjen Migas Luluk Sumiarso, kini tidak hanya merupakan negara produsen energi karena memiliki beragam potensi sumber daya energi. Namun juga telah menjelma menjadi negara konsumen energi. Pertumbuhan ekonomi telah membuat permintaan akan energi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Baik berupa bahan bakar minyak, gas maupun listrik.

Paparan pola, sistem maupun peluang pengusahaan hulu migas di Indonesia diuraikan oleh Direktur Hulu Migas R Priyono. Diuraikan pula posisi perusahaan-perusahaan yang sedang beroperasi di hulu migas di Indonesia. Sedang sisi hilir migas di Indonesia yang tergolong baru di buka diuraikan secara rinci oleh Direktur Hilir Migas Erie Soedarmo. Sejumlah pelaku usaha hilir migas kini beroperasi di Indonesia bersama PT Pertamina.

Pihak Korea memaparkan berbagai aktifitas pengelolaan energi maupun kiprah perusahaan Korea di luar negeri. KNOC, misalnya, telah beroperasi di berbagai kawasan penting di dunia. Investasi dilakukan perusahaan migas Korea di Timur Tengah, Amerika, Afrika, Eropa selain di Indonesia maupun Vietnam. Korea yang terus tumbuh perekonomiannya memerlukan energi, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri.

Share This!