DESDM Terima Hasil ”Joint Study on Evaluation of Coal Resources and Reserves in Indonesia” antara Badan Geologi dan NEDO Jepang

Thursday, 12 March 2009 - Dibaca 4328 kali

JAKARTA. Hasil Kerjasama Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dengan The New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) Jepang dalam Hal "Joint Study on Evaluation of Coal Resources and Reserves in Indonesia" dipresentasikan di Auditorium Gedung Departemen ESDM, Jakarta, Kamis (12/3). Tim Joint Study ini bertugas selama 5 tahun di Indonesia dan telah menghasilkan sebuah sistem yang mampu mengevaluasi keberadaan sumber daya batubara di Indonesia secara lebih akurat. Sistem yang dibuat juga mampu mengevaluasi keberadaan batubara Indonesia dan potensinya untuk 'tambang dalam' maupun untuk Coal-bed-Methane (CBM). "Sistem ini telah berhasil menghitung potensi batubara Indonesia dengan lebih baik, sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti akan potensi, jumlah dan kualitas sumber daya batubara yang melimpah tersebut," ungkap Sekjen ESDM Waryono Karno mewakili Menteri ESDM dalam sambutannya. Acara ini dihadiri oleh Dirjen NEDO Mr. Tomoda, Tim Joint Study NEDO, pejabat eselon I dan II DESDM dan Kepala Badan Geologi beserta jajarannya.Dengan teridentifikasinya penambahan besaran sumber daya batubara yang signifikan melalui studi ini, Menteri mengharapkan perencanaan, pengelolaan, dan penggunaan batubara secara nasional bisa dilakukan secara terintegrasi dalam program pengelolaan batubara berbasis supply dan demand side management untuk masa kini dan masa mendatang. Kebijakan pengelolaan dan penggunaan batubara nasional perlu didukung oleh data sumber daya dan cadangan yang akurat, yang dapat memberikan gambaran seluruh potensi batubara, baik batubara kalori rendah, sedang, maupun tinggi serta gambaran tentang parameter kualitas lainnya. Dengan demikian, lanjut Sekjen pemanfaatan dan pengembangan batubara ini dapat direncanakan secara terukur untuk beragam kebutuhan, misalnya, pemanfaatan untuk pembangkit tenaga listrik, keperluan ekspor dan peluang untuk pengembangan batubara cair (coal liquefaction) serta gas (coal gasification).Sekjen ESDM berharap kerja sama dalam bidang energi dan sumber daya mineral lainnya terus bisa dilakukan secara berkesinambungan untuk lebih meningkatkan kemampuan kita dalam mengelola kekayaan sumber daya mineral dan energi di Indonesia. "Terkait dengan hal tersebut, saya minta Badan Geologi untuk memelihara dan mengembangkan system evaluasi sumber daya dan cadangan batubara untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia", lanjut Beliau.

Share This!