DESDM Kirim Tim Tanggap Darurat ke Lokasi Bencana Jember dan Banjarnegara

Thursday, 5 January 2006 - Dibaca 11142 kali

Menurut Kepala Badan Geologi, DESDM, Bambang Dwiyanto MSc, daerah longsoran di Kabupaten Jember terletak pada zone kerentanan gerakan tanah menengah yang merupakan lereng bagian Selatan Gunung Argopuro dengan ketinggian sekitar 460-500 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng lebih dari 20 derajat. Menurut hasil kunjungan lapangan tim Tanggap Darurat, di lokasi bencana terdapat lembah-lembah yang curam dan dalam sehingga menyebabkan aliran air menjadi tinggi dengan erosi yang kuat. Di lokasi kejadian juga terjadi longsoran tebing di hulu sungai sehingga terjadi bendung alam yang menyebabkan terjadinya akumulasi air di lereng bagian atas. Dengan tingginya curah hujan, akumluasi air meningkat sehingga bendung tidak kuat menahan masa air dan terjadi banjir banding disertai longsor dan menerjang desa-desa di bawahnya.

Sementara itu, longsor yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara juga disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kemiringan lereng bukit diatas pemukiman yang masuk dalam zone kerentanan gerkana tanah tinggi dengan vegetasi yang tidak mendukung kohesivitas tanah di sekitar lokasi longsoran.

Tim Tanggap Darurat yang diterjunkan ke lokasi bencana terus melakukan koordinasi dengan aparat Pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan bencana dan memberikan rekomendasi teknis penanggulangan banjir banding dan gerakan tanah. Tim juga memberikan sosialisasi kepada aparat Pemda dan masyarakat secara langsung tentang tata cara penanganan bencana gerakan tanah dan banjir bandang. Menurut Kepala Badan Geologi, pihaknya telah mengirimkan peringatan dini pada bulan Oktober 2005 kepada seluruh Gubernur di Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaa menghadapi kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor pada musim penghujan tahun 2005/2006 terutama pada daerah-daerah yang terletak pada zone kerentanan menengah-tinggi untuk terkena gerakan tanah.

Share This!