Curah Hujan Tinggi Penyebab Gerakan Tanah Longsor Purworejo

Monday, 20 June 2016 - Dibaca 1937 kali

JAKARTA - Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanlogi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian ESDM telah tiba dilokasi bencana gerakan tanah longsor di Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah dan langsung melakukan penyidikan dan penyelidikan. Tim memperkirakan curah hujan yang tinggi di lokasi bencana merupakan penyebab terjadinya gerakan tanah.

Selain curah hujan yang tinggi sebelum dan saat terjadi gerakan tanah, Tim yang dipimpin Herry Purnomo tersebut menyatakan, lokasi terjadinya gerakan tanah berada di lereng yang terjal dan tanpa penahan. Dilokasi bencana terdapat bidang lemah antara batuan segar yang kedap air dengan tanah pelapukan yang lebih poros, yang berpotensi menjadi bidang gelincir.

Gerakan tanah pada Sabtu (18/6) terjadi di lima desa yakni, di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, di Desa Jelog, Kecamatan Kaligesing, di Desa Donorati, Desa Pacekelan dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

Kelima desa tersebut berdasarakan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah pada Bulan Juni 2016 di Provinsi Jawa Tengah (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) umumnya berada pada zona potensi gerakan tanah Menengah hingga tinggi. Artinya daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

WILAYAH POTENSI GERAKAN TANAH DI KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016
No
Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan
Potensi Terjadi Gerakan Tanah
1 JAWA TENGAH PURWOREJO Bener Menengah - Tinggi
Bruno Menengah - Tinggi
Gebang Menengah
Loano Menengah
Pituruh Menengah - Tinggi
Purworejo Menengah - Tinggi
Bagelan Menengah - Tinggi
Kemiri Menengah - Tinggi
Kaligesing Menengah - Tinggi
Keterangan :
Menengah : Daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Tinggi : Daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.


Tim Tanggap Darurat akan terus berada dilokasi bencana untuk melakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab terjadinya gerakan tanah, memberikan rekomendasi teknis penanganan bencana gerakan tanah dan untuk memberikan sosialisasi mengenai kondisi gerakan tanah yang telah terjadi kepada masyarakat yang terkena bencana. (SF)

Share This!