Blok Mahakam, Kepentingan Indonesia Harus Diutamakan

Friday, 2 August 2013 - Dibaca 2107 kali

JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menegaskan terkait Blok Mahakam, kepentingan Indonesia Harus diutamakan dibandingkan dengan kepentingan koorporat maupun asing. Penegasan disampaikan Menteri dalam jumpa pers yang juga dihadiri Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius yang mendampingi delegasi dagang Perancis. Jumat, (02/08/2013).

"Khusus untuk Total dan Eramet, Pak Menteri (Perancis. Red) tadi menyampaikan bagimana tentang blok Mahakam? Saya katakan, sedang kami kelola. Kepentingan Indonesia tentu harus diutamakan, tetapi kepentingan pihak perancis melalui total, kita juga harus serius mempertimbangkannya karena blok besar seperti total di Mahakam, itu menyangkut teknologi yang tinggi dan investasi yang besar, sehingga kita harus bisa mengelolanya dengan baik," ujar Wacik.

Wacik menambahkan, pihak Perancis harus mulai mengajak Pertamina untuk berperan dalam pengelolaan Blok Mahakam karena selama ini belum pernah diikut sertakan. "Pihak Indonesia sudah 30 tahun pertama tidak ikut, 20 tahun perpanjangan juga tidak ikut. Maka untuk nanti perpanjangan ketiga, harus ada kepentingan Indonesia, pertamina dan kepentingan total," tutur Wacik.

Blok Mahakam saat ini dikelola perusahaan migas asal Perancis, Total E&P dengan kepemilikan hak partisipasi 50%. Sementara, sisanya dikuasai Inpex Corporation asal Jepang. Kontrak kerja sama Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun. Kontrak pertama diteken 31 Maret 1967 dengan jangka waktu selama 30 tahun. Pada 31 Maret 1997 diperpanjang lagi selama 20 tahun dan akan berakhir 30 Maret 2017. (SF)

Share This!