Berperan Dalam Penurunan Emisi, Indonesia Telah Memanfaatkan Gas Flaring
"Pemanfaatan sekaligus pengurangan gas flaring ini hasilnya sangat nyata untuk mengurangi emisi gas. Selain itu sekaligus juga bermanfaat bagi sumber energi" ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pada acara Workshop On Enabling Framework to Support Implementing of GHG Emission Reduction Project In Oil and Gas Sector di Jakarta, Selasa (19/9).
Acara yang diselenggarakan oleh World Bank ini dibuka oleh Environmental Coordinator World Bank Indonesia, Josef Leitmann. Selain Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, juga ikut memberikan kata sambutan adalah Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar yang diwakilkan oleh salah satu Deputi KLH Selain pembicara dari World Bank, acara juga diisi paparan dari seumlah pelaku industri migas di Indonesia.
Diungkapkan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sektor minyak dan gas bumi di Indonesia memiliki peran yang besar bagi pembangunan ekonomi sejak beberapa dekade. Meski demikian, tak hanya berkontribusi bagi pembangunan ekonomi, sektor migas juga memiliki kontribusi bagi program Green House Gas (GHG) emission. Terlebih lagi Indonesia telah meratifikasi Kyoto Protokol pada tahun 2004 sebagai bagian dari United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Sebagai anggota OPEC, Indonesia sudah sejak lama menjalankan usaha migas yang berwawasan lingkungan serta upaya mengembangkan ketahanan ekonomi dan sosial jangka panjang. Pilihan ini, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sebagai bagian tiga pilar pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Untuk itulah partisipasi Indonesia dalam memerangi pemanasan global, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, akan senantiasa berlanjut, sejak dari dulu, kini maupun masa mendatang. Itulah sebabnya acara Enabling Framework to Support Implementation of Green House gas (GHG) Emission Reduction Project in Oil and gas Sector, merupakan langkah yang sangat penting untuk diwujudkan.
Share This!