Bali Clean Energy Forum sebagai Jembatan Menuju Penyebaran Energi Bersih

Wednesday, 10 February 2016 - Dibaca 1694 kali

JAKARTA - Pembangunan berkelanjutan telah menjadi suatu komitmen global, di mana banyak negara telah mengembangkan energi bersih dengan teknologi mutakhir untuk memfasilitasi target pembangunan, namun di luar itu masih ada beberapa negara yang baru memulai perjalanannya. Untuk menjembatani kesenjangan tersebut diperlukan kerja sama antar negara-negara pengembang energi bersih.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) menyelenggarakan Bali Clean Energy Forum (BCEF) pada 11-12 Februari 2016 di Nusa Dua, Bali.

"Indonesia sangat gembira karena dapat menjadi tuan rumah BCEF 2016. Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengundang pemerintah, pemangku kepentingan, perwakilan komunitas masyarakat, kelompok pemuda, dan organisasi internasional di seluruh dunia untuk berpartisipasi dan membicarakan cara untuk mengakselerasi pembangunan energi bersih di tingkat nasional, regional, dan global," papar Menteri ESDM Sudirman Said.

Dengan mengusung tema "Bridging the Gap, Promoting Global Partnership", tujuan BCEF adalah untuk menjembatani perbedaan dan memperlihatkan Center of Excellence (CoE) energi bersih kepada komunitas internasional sebagai pijakan menuju kerja sama internasional untuk penyebaran energi bersih. CoE akan menjadi alat strategis untuk memfasilitasi Indonesia dan wilayah yang lebih luas dalam penyediaan data, teknologi, analisis, atau rekomendasi yang dibutuhkan untuk mendukung komersialisasi dan penyebaran energi bersih.

"Forum ini tidak hanya sebuah konferensi internasional, namun sebuah forum yang akan menawarkan solusi untuk usaha nasional dan global kita dalam meraih keberlangsungan dan kesejahteraan energi untuk masyarakat kita, bangsa kita, dan komunitas global," tutur Sudirman.

BCEF akan berlangsung selama dua hari dengan agenda pertemuan tingkat menteri dan pertemuan pemangku kepentingan pada hari pertama, serta sesi paralel teknologi energi bersih dan kondisi pemungkin pada hari kedua. Di samping itu, diselenggarakan pula pameran dan marketplace di setiap harinya. Peserta BCEF diperkirakan akan mencapai 700 orang, termasuk Wakil Presiden RI, Menteri Kabinet Indonesia, Menteri Energi Negara Sahabat, Perwakilan Pemerintah Negara Sahabat, hingga perwakilan organisasi internasional, sektor publik dan swasta, serta para ahli, praktisi, dan akademisi di bidang energi bersih. (DKD)

Share This!