Apel HUT RI Ke 70, Menteri ESDM Bacakan Pidato Bung Karno

Monday, 17 August 2015 - Dibaca 1708 kali

JAKARTA - Untuk lebih menjiwai makna dari perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia saat meraih kemerdekaannya, dalam apel HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam sambutannya saat melaksanakan apel HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 Keluarga Besar Kementerian membacakan secara lengkap pidato Presiden Republik Indonesia, Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945.

Mengawali sambutannya Sudirman Said mengatakan, bahwa Peringatan HUT Kemerdekan merupakan momentum untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berterima kasih kepada para pahlawan, dan saat untuk mengenang jasa-jasa para pahlwan dan juga yang terpenting adalah saat untuk meneladani pikiran tindakan perilaku para pahlawan. "Dalam rangka mengenang, meneladani, pikiran, tindakan dan perilaku mereka, saya ingin membacakan isi pidato lengkap Bung Karno pada hari Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945," ujar Sudirman.

Sudirman menambahkan,"Kita bayangkan pada waktu itu sebagian besar, tidak ada Kementerian tidak ada kepanitian resmi tapi seorang Bung Karno bisa membacakan, bisa mengatakan, merumuskan dan menyampaikan teks sekuat ini," tambah Sudirman Said.

Berikut pidato Bung Karno yang dibacakan ulang Menteri ESDM, Sudirman Said.
"Saudara-saudara sekalian!..Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!. Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya. Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Maka kami, tadi malah telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara!.

Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. dengarkanlah proklamasi kami:
Proklamasi

Kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 agustus 1945
Atas nama bangsa indonesia
Sukarno - Hatta

Mengakhiri pembacaan pidato Bung Karno Sudirman mengatakan, "Kita bayangkan pada waktu itu, kita punya apa, tetapi, inilah yang disebut sebagai kepemimpinan dalam keadaan serba terbatas tetapi isi, kekuatan berpikir kekeuatan melihat masa depan menjadi para founding father begitu tegar begitu yakin bahwa itulah saat yang ditunggu mereka".

Rangkaian Apel HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 yang dilaksanakan Keluarga Besar kementerian ESDM, selain apel, juga diserahkan Penghargaan Satya Lencana Karya Satya, 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun juga diserahkan SK keniakan pangkat gologan dan pemeberian bantuan pendidikan bagi yang kurang mampu.(SF)

Share This!