Antisipasi Decline, Pertamina Siapkan Kegiatan Pengeboran Mahakam Mulai 2017

Wednesday, 26 October 2016 - Dibaca 1170 kali

JAKARTA - SKK Migas dan Pertamina Hulu Mahakam telah menandatangani amandemen kontrak terkait pengelolaan Blok Mahakam pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 . Amandemen tersebut menjadi dasar bagi Pertamina untuk dapat berinvestasi lebih awal untuk melakukan kegiatan pengeboran Blok Mahakam dalam rangka menjaga tingkat produksi Blok Mahakam agar tidak turun dengan dengan tajam. Amandemen Kontrak Bagi Hasil ini dapat memberikan ruang kepada Pertamina yang berencana untuk melakukan investasi pada tahun 2017 yang diperkirakan sebesar US$ 180 juta dalam bentuk kegiatan pemboran 19 sumur. Diharapkan pada tahun 2018-2019, produksi gas bumi dari WK Mahakam dapat dipertahankan sekitar 1,2 BSCFD dan minyak sekitar 20.000 BOPD pada tahun 2018-2019.

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi menjelaskan, dengan ditandatanganinya amandemen maka Pertamina Hulu Mahakam dapat mulai berinvestasi untuk biaya operasional sampai dengan nanti tanggal efektifnya PSC dan pengeluaran-pengeluaran itu akan diakui sebagai bagian dari cost recovery untuk cost recovery tahun 2018. "Dengan ditandatangani aamandemen ini maka Pertamina Hulu Mahakam dapat melakukan pengeboran setelah dibor kemudian ditutup produksinya baru dikeluarkan di tahun 2018 sehingga di tahun 2018 produksi tidak akan turun," ujar Amien.

Menambahi pernyataan Kepala SKK Migas, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan amandemen production sharing contract Blok Mahakam untuk periode 2018-2038 dilakukan untuk menjadi jalan bagi Pertamina melakukan langkah transisi dengan baik mulai 2017. "Amandemen PSC ini memungkinkan Pertamina untuk memulai langkah transisi pengelolaan Blok Mahakam lebih awal, yaitu per 1 Januari 2017 dengan tujuan menjaga tingkat produksi dari wilayah kerja penghasil gas terbesar ini. Selanjutnya kami akan melakukan pembicaraan detail dengan Total E&P Indonesie sebagai operator saat ini guna memastikan transisi berjalan dengan baik," ujar Dwi.

Dwi melanjutkan, Pertamina Hulu Mahakam telah menyusun Work Program and Budget (WP&B) Blok Mahakam 2017 dan tengah difinalisasi. Berdasarkan WP&B tersebut, dibantu oleh Total E&P Indonesie sebagai pelaksana, Pertamina Hulu Mahakam menyiapkan kegiatan pengeboran tahun 2017 dengan target 19 sumur dengan nilai investasi sekitar US$180 juta.

SKKMigas tengah menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan WP&B Pertamina Hulu Mahakam dengan prinsip kegiatan yang dilaksanakan oleh Total E&P Indonesie dengan basis 'no cost no profit', dengan semua biaya dan risiko kegiatan menjadi beban Pertamina Hulu Mahakam. Sumur pemboran ditargetkan mulai produksi pada 1 Januari 2018.

Sementara itu, Pertamina Hulu Mahakam bersama Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sedang menyelesaikan perjanjian alih kelola yang meliputi Transfer of Operatorship Agreement (TOA) dan Bridging Agreement (BA). TOA yang telah ditandatangani para pihak pada 29 Juli 2016 akan diselaraskan dengan amandemen PSC Blok Mahakam, sedangkan BA diperlukan terkait dengan bantuan pelaksanaan kegiatan Pertamina Hulu Mahakam oleh Total Indonesie pada periode tahun 2017. "Kami menargetkan penyelesaian Bridging Agreement dan amandemen TOA pada akhir November 2016," pungkas Dwi.

Berdasarkan data ada per tanggal 16 Juni 2016 produksi gas wilayah kerja Mahakam itu adalah sebesar 1.747 MMSCFD serta minyak dan kondensat sebesar 69.186 barel oil per day. Investasi yang akan dilakukan Pertamina nanti akan diperhitungkan sebagai cost recovery setelah Pertamina mengambil alih operasi ini dibulan Januari 2018.(SF)

Share This!