Aktiivitas Vulkanik Menurun, PVMBG Turunkan Status G. Slamet Menjadi Waspada

Monday, 5 January 2015 - Dibaca 1567 kali

JAKARTA - Terhitung mulai hari ini, Senin, 5 Januari 2015 pukul 16:00 WIB, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, menurunkan status G. Slamet dari sebelumnya Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II). Meski status G. Slamet diturunkan namun PVMBG tetap meminta masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktifitas apapun termasuk pendakian pada radius 2 km dari Kawah G. Slamet.

Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya, G. Slamet, maka tingkat aktivitas G. Slamet diturunkan dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) terhitung sejak 5 Januari 2015 pukul 16:00 WIB, demikian siaran pers yang diterima esdm.go.id dari PVMBG.

Dengan tingkat aktivitas tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih tetap melakukan pemantauan secara intensif guna melakukan evaluasi aktivitas G. Slamet dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat.Tingkat aktivitas G. Slamet akan dinaikkan/diturunkan jika terjadi peningkatan/penurunan aktivitas vulkanik.

Selanjutnya, PVMBG rekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di daerah aliran sungai yang berhulu di G. Slamet, terutama sisi barat-barat laut G. Slamet (Kali Gung - Daerah Wisata Guci dan K Pedes - Ds. Sawangan) untuk menghindari bahaya lahar dari tumpukan material letusan di puncak G. Slamet saat hujan.

Gunungapi Slamet (G. Slamet) adalah gunungapi strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncak 3432 mdpl. Secara administratif G. Slamet masuk ke dalam 5 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis puncak G. Slamet terletak pada posisi 7o 14' 30" Lintang Selatan dan 109o 12' 30" Bujur Timur.

Pada tanggal 10 Maret 2014 tingkat aktivitas G. Slamet dinaikan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II). Kemudian pada tanggal 30 April 2014 tingkat aktivitas G. Slamet dinaikan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) dan tanggal 12 Mei 2014 diturunkan kembali menjadi Waspada (level II). Tanggal 12 Agustus 2014 pukul 10.00 WIB tingkat aktivitas G. Slamet dinaikan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Pemantauan secara kontinyu terus dilakukan dari Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, dengan menggunakan metoda visual, seismik, deformasi, dan geokimia.

Potensi bahaya G. Slamet antara lain,eErupsi masih berpotensi terjadi yang menghasilkan material berukuran abu sampai lapili (berukuran 1-4 cm) dan lontaran material pijar. Hasil erupsi berukuran lapili ancamannya hanya berada di sekitar puncak, yaitu dalam radius 2 km. Sedangkan hasil erupsi berupa abu vulkanik ancamannya dapat mencapai radius 10 km (bergantung angin).

Erupsi yang disertai lontaran material pijar ancamannya berada di sekitar puncak di dalam radius 2 km. Potensi terjadinya lahar dapat berasal dari endapan abu/material erupsi dan curah hujan tinggi. Lahar berpotensi terjadi di lembah-lembah sungai yang berhulu di G. Slamet. Endapan material letusan yang ada di barat dan barat laut G. Slamet, dapat berpotensi lahar saat terjadi hujan karena bukaannya ke arah barat dan barat laut. (SF)

Share This!