51,9% Pekerja LNG Tangguh Berasal Dari Papua

Sunday, 20 September 2015 - Dibaca 2857 kali

T. BINTUNI - Usai mengunjungi dan melihat secara langsung kegiatan penambangan dan produksi PT Freeport Indonesia, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said melanjutkan kunjungan kerjanya ke PT LNG Tangguh di Teluk Bintuni. Kunjungan ke PT LNG Tangguh melengkapi tujuan Menteri ESDM untuk melihat dan mendengar secara langsung dampak keberadaan perusahaan terhadap masyarakat sekitar perusahaan beroperasi khususnya dan Papua pada umumnya. Minggu (20/9).

Dalam pemaparanya, pihak LNG Tangguh menyatakan, dampak positif yang dirasakan masyarakat sekitar perusahaan ditujukan dengan beberapa factor antara lain, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan hubungan masyarakat. Dibidang kesehatan, LNG Tangguh membantu menurunkan prevelensi malaria dikampung-kampung sekitar LNG Tangguh dari 23% pada tahun 2000 menjadi 0,26% pada tahun 2014. Tingkat kematian akibat diare juga menurun menjadi 1,4% dari sebelumnya 4,7% pada tahun 2006.

Dibidang infrastruktur, LNG Tangguh bekerjasama dengan PLN memberikan dukungan pengadaan listrik bagi Kabupaten Teluk Bintuni sebesar 4 MW dan memberikan bantuan untuk pengembangan layanan kesehatan RSUD di Teluk Bintuni termasuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan.

Bidang Pendidikan, LNG Tangguh memberikan dukungan bantuan pendidikan, pelatihan, magang dan pengembangan sekolah model SMP dan SMA Terpadu di Tanah Merah Baru bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Yayasan Poetra Sampoerna.

Saat ini di PT LNG Tangguh terdapat 1.369 orang atau 51,9% pegawai asli Papua, dan mentargetkannya pada tahun 2029 terdapat sebanyak 85% pegawai asli Papua. 74 orang pegawai bekerja ditingkat supervisor/manager dan 219 orang pegawai bekerja di proyek-proyek khusus untuk LNG Tangguh.

Menteri ESDM mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan LNG Tangguh yang memberi manfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan, karena menurut Menteri, keberlanjutan sebuah perusahaan tergantung dengan penerimaan masyarakat sekitarnya bukan penjagaan TNI atau Polri. "Saya juga mengapresiasi peran perusahaan dalam penurunan penyakit malaria dan menghapus buta hurup serta menaikkan tarap pendidikan," ujar Menteri.

Menteri menambahkan, "Saya yakin dalam tahun-tahun mendatang perusahaan akan dapat melakukan lompatan yang besar walaupun tanpa banyak intervensi dari Pemerintah, tapi yang penting adalah bagaimana perusahaan dapat diterima masyarakat sekitar, apalagi perusahaan ini lokasinya kan di lokasi yang terisolir sehingga harus mampu diterima masyarakat dan yang penting pula perusahaan harus bisa mampu menjaga keragaman masyarakat". (SF)

Share This!