2.000.000 Paket Perdana LPG 3 Kg akan Diselesaikan PT Pindad

Wednesday, 14 January 2015 - Dibaca 1231 kali

JAKARTA - Dalam rangka menindaklanjuti keinginan Bapak Presiden Republik Indonesia saat mengunjungi PT Pindad (Persero), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral melakukan kerjasama dengan PT Pindad (Persero) dalam pengadaan paket perdana 3 Kg untuk program konversi mitan ke LPG dan konverter kit untuk nelayan pada program konversi solar ke gas nelayan. Anggaran untuk kedua program tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun.

Program konversi minyak tanah ke LPG saat ini sudah pada tahap penyisiran wilayah-wilayah yang belum terkonversi. Tahap penyisiran ini, memerlukan 2.000.000 paket perdana. Terkait dengan penyediaan paket perdana tersebut Kementerian ESDM menjalin kerjasama dengan PT Pindad (Persero). "Saya ingin menjajagi kemungkinan dukungan PT Pindad untuk mempercepat program-program pembangunan infrastruktur migas yang dikelola oleh ESDM", ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said usai bertemu dengan Direktur Utama PT Pindad (Persero), Rabu (14/01/2015).

Saat ini, Kementerian ESDM sedang fokus kepada dua program, dua program tersebut yaitu, konversi minyak tanah ke LPG dan konverter kit solar ke LPG untuk nelayan. "Dua item yang sedang kita pikirkan, kita akan punya project untuk membuat 2.000.000 tabung LPG 3 Kg sebagai implementasi dari program konversi minyak tanah ke gas untuk dibagikan kedaerah yang masih menggunakan minyak tanah antara lain di Sumatera, Aceh kemudian di Sulawesi dan Papua.Kedua, kita punya project konverter untuk nelayan yang semula menggunakan bahan bakar solar menjadi berbahan gas LPG, kegiatan ini bersinergi dengan Kementerian Kelautan", ujar Menteri.

PT Pindad menurut menteri, memiliki kapasitas dan kemampuan yang mendukung untuk mengerjakan kedua item tersebut. " Dua item itu rasanya bisa kita tugaskan Pak Silmy dari PT Pindad untuk menyiapkannya", lanjut Menteri.

Menurut Menteri, kedua proyek dengan anggaran mencapai hampir Rp 1,7 triliun tersebut akan memberi keuntungan kepada kedua belah pihak, Kementerian ESDM mendapatkan jamina pasokan sedangkan PT Pindad mendapatkan revenue dari diluar produk-produk persenjataan.

Menambahkan Menteri ESDM Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim menyatakan, kerjasama yang dibangun dengan Kementerian ESDM ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Bapak Presiden ketika berkunjung ke PT Pindad beberapa waktu lalu yang menyatakan diperlukan penyerapan non peralatan pertahanan dan keamanan dengan memperluas pangsa pasarnya bukan hanya sektor pertahanan.

Mengenai kemampuan produksi tabung LPG 3 Kg yang akan dikerjakan PT Pindad, Silmy mengatakan, PT Pindad mampu memproduksi tabung LPG sebanyak 10.000 tabung per hari atau kurang lebih 3.000.000 per tahun dan untuk konverter, PT Pindad sudah memiliki teknologinya sehingga tingga menyesuaikannya dengan peralatan yang digunakan nelayan saat ini.

PT Krakatau Steel telah menyatakan kesediaannya untuk memasok bahan baku kedua tabung, baik untuk tabung LPG 3 Kg juga konverter kit. "Pasokan bahan baku, saya sudah meminta support kepada Dirut PT Karkatau Steel dan Krakatau Steel menyambut baik kerjasama ini, karena ini merupakan sinergi antar BUMN dalam rangka mendukung program pemerintah", ujar Silmy. (SF)

Share This!