Data Survey Diperlukan Untuk Mengurangi Resiko Eksplorasi
MALUKU - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
bekerjasama dengan PT Elnusa Tbk (ELNUSA) telah memulai pelaksanaan
Akuisisi Survey Seismic 2D di Selaru Maluku. Kepala Badan Geologi, Ego
Syarial berharap dengan kegiatan survey ini akan dapat informasi di
daerah Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku,
gambaran potensi migas dan kondisi geologi regional sehingga diharapkan
dapat mengurangi resiko eksplorasi.
Melalui kegiatan pengambilan dan pengumpulan serta pengolahan data
seismik 2D di Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku
sepanjang 1600 Km diharapkan dapat memberikan informasi baru dan akurat
sehingga informasi yang disampaikan kepada para calon investor tentang
daerah tersebut dapat memberikan deskripsi potensi migas yang
sesungguhnya. Dengan demikian proses pembukaan Wilayah Kerja baru
perminyakan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan
serta tetap menghasilkan Wilayah Kerja yang menarik minat investor.
"Kegiatan survey ini mendukung dan mempercepat rencana pembukaan Wilayah
Kerja migas baru yang bernilai jual tinggi karena didukung oleh
ketersediaan data," jelas Ego.
Pekerjaan seismic ini memerlukan waktu pelaksanaan kurang lebih 4
(empat) bulan kedepan yang meliputi pekerjaan pengambilan dan
pengumpulan serta pengolahan data seismik 2D di Selaru, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat, Provinsi Maluku sepanjang 1600 line km. Daerah tersebut
termasuk dalam lembar Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) no. 41
(1992). Lintasan pengambilan data sebanyak 11 (sebelas) lintasan.
Adapun hasil dari kegiatan akuisisi seismik ini nantinya diharapkan
dapat membantu program Pemerintah dalam rangka meningkatkan penemuan
wilayah berpotensi mengandung minyak dan gas bumi serta mendorong
peningkatan investasi pada sub sektor migas. Selain itu juga diharapkan
dapat memperoleh informasi geosains di daerah Selaru, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat, Provinsi Maluku, serta gambaran potensi migas dan
kondisi geologi regional sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko
eksplorasi.
"Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan data
dengan akurasi yang baik pada cekungan-cekungan di Kawasan Timur
Indonesia sehingga dapat mendukung dan mempercepat rencana pembukaan
Wilayah Kerja baru yang bernilai jual tinggi dan mampu meningkatkan
jumlah cadangan minyak dan gas bumi nasional di masa yang akan datang,"
pungkas Ego.(SF)