Pembeli Gas Masela Diutamakan Dalam Negeri
Jakarta, Pemerintah tengah mencari pembeli gas produksi dari Blok Masela. Sejumlah pihak telah menyatakan berminat untuk membeli gas tersebut, namun Pemerintah tetap mengutamakan pembeli dari dalam negeri.
"Kita utamakan (pembeli) dari dalam, tapi kalau nggak ada di dalam, yang lebih utama itu produknya," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar seusai menghadiri Halal Bihalal Ikatan Alumni UPN, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (30/7).
Wamen menargetkan dalam waktu tiga bulan ini, sudah dapat ditentukan pembelinya. Dalam menentukan pembeli ini, salah satu kendala yang dihadapi adalah harga gas. "Salah satu kendalanya adalah harga gasnya. Ini sedang kita lihat bagaimana bagusnya harga gas ini," tambah dia.
Pemerintah berkeinginan gas dari Blok Masela tidak hanya sebatas dijadikan LNG saja, tetapi juga dapat digunakan untuk petrochemical dan pupuk sehingga menciptakan nilai tambah. "Selama ini bahwa gas itu terambil dalam rangka memperpanjang hilirisasi. Ini hilirisasi juga namanya, menjadikan gas menjadi methanol atau mungkin nanti sampai ke polyethylene, misalnya kalau itu dijadikan chemical," papar Arcandra.
Kontrak kerja sama Blok Masela telah ditandatangani oleh PT Inpex Masela Limited dan Shell Upstream Overseas Services pada 16 November 1998 dan berlaku hingga tahun 2028 dengan nilai cadangan gas di blok ini sekitar 10,7 triliun kaki kubik. (DK/TW)