Groundbreaking Jargas Lampung
Bandar Lampung, Pemerintah terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi, antara lain melalui pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas). Untuk tahun 2017, Provinsi Lampung mendapat giliran dibangun jargas. Groundbreaking pembangunan jargas di Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, Kamis (3/8), dilakukan oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Alimuddin Baso, didampingi Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Dilo Seno Widagdo dan Sekda Kota Lampung Badri T.
Groundbreaking jargas di Lampung ditandai dengan penyambungan pipa 180 mm serta kunjungan ke rumah warga yang sedang dipasang pipa gas. Jargas yang akan dibangun di Lampung tahun 2017 berjumlah 10.321 unit dan berlokasi di 8 kecamatan yaitu Teluk Betung Utara, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Kedaton, Labuhan Ratu, Way Halim, Tanjung Senang dan Sukareme. "Jumlah yang dibangun di Lampung ini yang terbanyak tahun 2017. Bontang saja kalah banyak," ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Alimuddin Baso.
Pembangunan jargas di Lampung dilaksanakan oleh PT PGN berdasarkan Kepmen ESDM No 8086 K/12/MEM/2016. Pasokan gas berasal dari JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang. Jumlah Metering Regulating Station yang akan dibangun berjumlah 1 unit, sedangkan Regulator Sektor berjumlah 16 unit. Dana pembangunan berasal dari APBN sebesar Rp 126 miliar.
Panjang jalur pipa jargas 204,15 km, terdiri dari pipa transmisi baja 6" sepanjang 1,41 km, pipa induk PE 180 mm sepanjang 18,68 km dan pipa distribusi 63 mm sepanjang 184,06 km. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2017. Selain Lampung, pada tahun ini PGN mendapatkan penugasan untuk membangun jargas di Musi Banyuasin, DKI Jakarta dan Mojokerto dengan total sebanyak 26.000 SR.
Alimuddin Baso mengatakan, pembangunan jargas merupakan upaya Pemerintah untuk membantu masyarakat menyediakan energi yang bersih, murah dan ramah lingkungan. Agar pembangunan berjalan lancar, diharapkan komitmen Pemerintah Daerah untuk membantu. "Pekerjaan engineering itu mudah. Yang membuat masalah itu non teknis. Misalnya bersentuhan dengan kepentingan SKPD. Untuk itulah diperlukan komitmen Pemda membantu kelancaran proyek ini," ungkap Ali.
Dalam kesempatan itu, Sekda Pemkot Lampung menyatakan komitmennya membantu kelancaran pembangunan jargas. "Kami berkoordinasi dan sosialisasikan pembangunan jargas ini. Proyek ini untuk kepentingan masyarakat," kata Bahri.
Dalam pembangunan jargas di Lampung, masih ada sejumlah warga yang merasa ketakutan dari segi keamanannya. Ali meminta warga tidak perlu khawatir karena berat jenis gas pipa lebih kecil dibandingkan LPG sehingga lebih aman. Namun demikian, Pemerintah tidak akan memaksa warga yang keberatan dipasang jargas. "Kalau ada masyarakat tidak berkenan, tidak apa-apa. Tapi nanti kalau tetangganya sudah mengalir semua, jangan ribut. Tidak mungkin negara menganggarkan jargas hanya untuk satu orang," tegas Ali.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral c.q Ditjen Migas telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah sambungan sebesar 185.991 Sambungan Rumah (SR) di 14 Provinsi meliputi 26 kabupaten/kota.
Pada tahun 2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk akan melaksanakan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 10 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Pekanbaru, Musi Banyuasin, Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, Kota Bandar Lampung, DKI Jakarta, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Samarinda dan Kota Bontang. (TW)