Asyik, 1.921 Nelayan Cilacap Kebagian Paket Konkit LPG 3 Kg Gratis
Cilacap, Pendistribusian paket perdana Konversi BBM ke BBG untuk Kapal Nelayan bagi Nelayan Sasaran Tahun 2022 masih terus berlanjut. Kali ini, Pemerintah membagikan 1.921 paket perdana secara gratis untuk nelayan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
"Ini merupakan keempat kalinya Kabupaten Cilacap mendapat paket perdana konverter kit LPG 3 kg untuk nelayan, dengan jumlah 1.921 paket. Total paket yang telah terdistribusi di Kabupaten Cilacap sejak tahun 2016 adalah 6.828 paket," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji pada acara Pendistribusian Paket Perdana Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran di Kabupaten Cilacap di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangtalun, Cilacap Utara, Minggu (20/11), yang juga dihadiri Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto, Sekdin Perikanan Kabupaten Cilacap Parjono, Koordinator Pelaksanaan Pembangunan Ditjen Migas Sugiharto, serta Project Coordinator Fuel to LPG Convertion PT Pertamina, Hendra Arif.
Program Konversi BBM ke BBG ini merupakan program kemitraan antara Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI. Sebagai informasi, pada tahun 2016-2021 Pemerintah telah mendistribusikan 85.859 paket perdana. Pada tahun 2022, rencananya akan dibagikan 30.000 paket untuk nelayan di 51 kabupaten/kota.
Tutuka menyampaikan, Program Konversi BBM ke BBG khususnya LPG untuk Nelayan Sasaran adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi. Pemilihan LPG sebagai energi alternatif yang dapat digunakan oleh nelayan karena sudah dikenal masyarakat, serta ramah lingkungan. Secara ekonomi, kegiatan ini sangat membantu nelayan dalam biaya operasional melaut.
"Kementerian ESDM berkomitmen membantu masyarakat dapat melakukan konversi di tahun-tahun berikutnya," ujar Tutuka.
Pendistribusian paket perdana dari Pemerintah ini dilaksanakan secara gratis untuk para nelayan dan diharapkan nelayan memanfaatkan dan merawat dengan baik, serta tidak memperjualbelikan karena ini merupakan bantuan Pemerintah.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak seperti Pemda dan PT Pertamina. Semoga bantuan ini bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua," pungkas Tutuka.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu upaya mengurangi emisi karbon, serta menekan subsidi BBM yang semakin meningkat seiring perkembangan harga minyak dunia. "BBM kita sebagian besar impor dan karena itu sangat tergantung pada ketersediaan dan harga minyak dunia," jelasnya.
Di sisi lain, sebagian besar LPG Indonesia merupakan impor. Namun demikian, Pemerintah berkomitmen agar dapat terjangkau masyarakat sehingga diberikan subsidi yang haruslah tepat sasaran, diantaranya adalah nelayan dan petani sasaran. "Nelayan diharapkan tetap produktif di tengah kesulitan yang ada. Menggunakan LPG lebih hemat dibandingkan menggunakan BBM," tambahnya.
Sugeng juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan pelbagai pihak terkait sehingga bantuan ini dapat terwujud dan pelaksanaan pendistribusian dapat berjalan lancar.
Hal senada juga disampaikan Sekdin Perikanan Kabupaten Cilacap, Parjono. Dia mengharapkan agar bantuan dapat berkelanjutan, serta meminta para petani merawat peralatan ini dengan baik.
Sedangkan PT Pertamina Patra Niaga yang diwakili oleh Project Coordinator Fuel to LPG Convertion PT Pertamina, Hendra Arif, mengungkapkan kesiapan dan kegembiraan PT Pertamina yang dipercaya Pemerintah mendukung kegiatan ini.
Menurut Hendra, Pertamina telah mendukung program ini sejak pertama kali dilaksanakan yaitu tahun 2016 untuk nelayan dan 2019 untuk petani. Tahun 2022 jumlah paket yang dibagikan paling besar dibandingkan sebelumnya yaitu masing-masing 30.000 untuk petani dan nelayan.
"Tahun ini paket konversinya terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia, kecuali wilayah Indonesia Timur yang belum terkonversi," katanya.
Paket yang dibagikan terdiri dari beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll). (TW/AFB)