Pasokan Listrik Sulawesi Jelang Idul Fitri Aman
Dalam rangka pengamanan pasokan listrik di Pulau Sulawesi menjelang Hari raya Idul Fitri 1438 H, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa meninjau PT PLN Unit Pengatur Beban wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (PLN UPB Sulselrabar), Rabu (21/6). Dalam kunjungan tersebut Andy mewakili Menteri ESDM ingin melihat bagaimana upaya-upaya yang dilakukan PT PLN Wilayah Sulselrabar mengantisipasi penurunan permintaan listrik. "Demand listrik saat Idul Fitri rendah, bagaimana pengaturannya mohon dijelaskan," ungkap Andy.
Andy menyampaikan pesan Menteri ESDM untuk tidak melakukan pemeliharaan yang berakibat pemadaman listrik pada hari raya ini. Ia mengapresiasi kesiapan PLN Sulselbar dalam mengatur beban pada saat libur lebaran ini. "Saya kira untuk menyambut Idul Fitri, PLN sudah siap. Beban dan cadangan sudah baik," ungkap Andy. Fanshurullah yang juga Penanggung Jawab Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 1438 H/Tahun 2017 menegaskan bahwa pasokan listrik di Sulawesi aman. "Insya Allah aman dan nyaman. Karena tadi cadangannya mencapai 33%. Apalagi selama lebaran bebannya itu malah berkurang karena industri dan kantor-kantor tutup," ujar Fanshurullah.
Direktur PLN Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara, Machnizon Masri yang hadir pada kunjungan tersebut menjelaskan bahwa PLN Wilayah Sulselrabar mencakup tiga Provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Barat. Unit Pengatur Beban Sulselabar yang dikunjungi ini merupakan salah satu objek vital, yang menjadi perhatian Pemerintah karena berfungsi sebagai pelaksana operasi sistem tenaga listrik, penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efektif, efisien, andal dan akrab lingkungan, serta pengelola transaksi tenaga listrik yang akurat dan transparan. Unit ini mengatur pasokan listrik untuk tiga sistem besar yaitu Sistem Sulbagsel, Sistem Kendari, dan Sistem Bau - bau, serta sistem-sistem kecil yang isolated seperti : Sistem Selayar, PS. Kayu, Kolaka, Bombana, Raha, Lasusua, Malili, Lambuya, Ereke dan Wangi-wangi. Daya mampu pasok untuk sistem kelistrikan Sulselrabar dilaporkan mencapai 1.246 MW, dengan proyeksi beban puncak hanya 809 MW, sehingga akan terdapat cadangan putar sebesar 77 MW dan reserve margin sebesar 408 MW atau 33,5%. Sementara daya mampu pasok untuk sistem Kendari sebesar 82,9 MW, dengan beban puncak periode Idul Fitri diperkirakan hanya 63,6 MW, sehingga akan memiliki cadangan putar 5 MW dan reserve margin sebesar 15,6 MW (16%). Untuk sistem Bau-Bau yang memiliki daya mampu pasok 27,8 MW, beban puncak diprediksi sebesar 26 MW dengan reserve margin sebesar 1,6 MW.
Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, PLN UPB Sulselrabar telah menyiapkan Posko Idul Fitri 1438 H Wilayah Sulselrabar dengan menyiagakan 2.248 personil di 107 posko, serta menyiapkan 74 genset dengan kapasitas 1.466,3 kVa dan 43 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan total kapasitas sebesar 9.185 kVa. (PSJ)