Konferensi Pers Capaian 2023, Infrastruktur KBLBB Melebihi Target

Thursday, 18 January 2024 - Dibaca 558 kali

Dalam upaya untuk mempercepat implementasi penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil merealisasikan sebanyak 2.704 unit SPKLU dan SPBKLU dari target sebanyak 1.035 unit, atau mencapai 261% dari target pada tahun 2023 lalu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu pada Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Subsektor Ketenagalistrikan dan EBTKE di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

"Targetnya ada 1.035 unit, realisasinya 2,5 kali lipat sebesar 261 %. Bisa dilihat kelihatannya masih di Pulau Jawa yang dominan," ujar Jisman.

Lebih lanjut Jisman menyampaikan saat ini Kementerian ESDM telah melakukan kerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia melalui Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV). Kerja sama ini memuat konsep yang mengarah road map bagaimana mengembangkan infrastruktur KBLBB, dimana pendanaan kerja sama tersebut melalui Globally Environment Facility (GEF).

Ia menyampaikan pengembangan infrastrutur KBLBB ini diarahkan untuk tidak menumpuk di Jakarta saja. Menurutnya, kendaraan listrik harus dapat digunakan seperti kendaraan biasa yang menggunakan fosil atau BBM. Ia juga menyampaikan agar dapat membangun charging station di lokasi yang banyak peminatnya, sehingga tidak ada keraguan masyarakat untuk membawa kendaraannya.

Jisman mengatakan dalam pengusulan perijinan sampai saat ini masih diberikan oleh pemerintah. ENTREV memiliki peran penting dalam memberikan masukan terkait percepatan perizinan, salah satunya dengan aplikasi single gate way yang sedang disiapkan.

"Saat ini semua masih dalam proses studi, kajian, yang dibantu oleh ENTREV," kata Jisman.

Jisman menyampaikan, perumbuhan charging station dan peningkatan realisasi konsumsi listrik dari tahun ke tahun menandakan adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Itu kan menandakan adanya pertumbuhan ekonomi. Ada handphone sekarang, ada mobil listrik. Besar loh itu nanti. Belum lagi motor listrik," ujarnya.

Untuk tahun 2024, Jisman akan menargetkan realisasi konsumsi listrik dari 1.285kWh/kapita menjadi 1.408kWh/kapita atau meningkat sekitar 100kWh/kapita. Ia menyampaikan bahwa bahwa electric vehicle (EV) adalah salah satu pendorong realisasi konsumsi listrik di tanah air.

"Iya, salah satu pendorongnya EV. Apalagi sekarang pertumbuhan ekonomi sudah bagus. Dan kita lihat penjualan kendaraan listrik sudah besar," pungkasnya.

Saat ini pemerintah sedang menggenjot penjualan EV, salah satunya dengan peningkatan subsidi konversi motor listrik. Pemerintah juga optimistis dengan hilirisasi baterai EV, yaitu dengan produksi prekursor baterai buatan dalam negeri. (AT)