Sebanyak 4 SMK Rintisan Jadi Model Pengembangan SDM Bidang EBT

Jumat, 29 Agustus 2008 - Dibaca 5321 kali

''Ke empat SMK tersebut adalah SMKN 1 Tarogong Kaler, Garut, SMKN 2 Kendari, SMKN 2 Pengasih, Kulonprogo dan SMKN Kuripan, Lombok Barat,'' papar Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) Bandung, Murtoyo di Jakarta, Kamis (28/8).

Penjelasan itu disampaikan saat menjadi pembicara pada seminar Perencanaan Energi Daerah bertema 'Bersinergi Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan Energi Nasional' hari ke dua yang berlangsung di hotel Borobudur, Jakarta. Seminar diselenggarakan oleh Pusdatin Departemen ESDM dan SenterNovem, Belanda dalam rangka program CAREPI.

Diungkapkan oleh Kepala PPPPTK BMTI Bandung, Murtoyo, pengintegrasian teknologi EBT ke dalam pembelajaran SMK di Indonesia merupakan salah satu rekomendasi The Netherlands-Indonesia Energy Working Group Meeting ke X di Lombok pada November 2005. Program yang dimulai 2006 ini telah melakukan pengembangan modul EBT yang meliputi PLTMH, PLTS, PLTB, biomass, biogas dan biofuel ke dalam SMK rintisan tersebut.

Diungkapkan selama tahun 2006/2007 dihasilkan 18 orang tim pengembang program EBT di PPPPTK BMTI Bandung. Komponen pengembangan berupa 5 modul TOT dan jaringan kerja. Selain itu juga dihasilkan 11 orang teknisi PLTMH di Career Centre (CC), 27 modul PLTMH-CC dan kurikulum dan silabus PLTMH-CC dengan 15 standar kompetensi.

Pada tahun 2006/2007 dibangun laboratorium PLTMH di PPPPTK BMTI Bandung. Masing-masing berupa simulator yang bisa memperagakan prinsip kerja sistem mekanikal-elektrikal hydropower, model untuk pengujian turbin impuls dan sebagai tempat uji kompetensi pembangkitan, pengoperasian, perawatan, pengukuran dan pengelolaan unit PLTMH.

Sedang selama tahun 2007/2008 dihasilkan kurikulum dan silabus PLTMH untuk SMK (15 standar kompetensi), untuk diklat guru SMK (6 standar kompetensi) dan 4 level diklat guru SMK masing-masing satu bulan. Dilakukan on the job training bagi tim pengembang PPPPTK BMTI Bandung yang saat ini sedang membuat turbin BO 100 dengan design oleh PT Entec Indonesia.

Selain itu juga telah dihasilkan 12 guru Bidang Teknik Sipil, Mesin dan Listrik di 4 SMK rintisan dengan program pelatihan level dasar selama 1 bulan dan pelaksanaan pembelajaran 4 modul PLTMH tingkat dasar. Selanjutnya dilaksanakan program praktek kerja lapangan SMK dengan pengenalan 2 modul PLTMH pada tiga program kejuruan di kelas dua dan muatan lokal selama dua jam setiap minggu selama satu semester pada 2 kelas pilihan.

Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan diklat PLTMH tingkat lanjut bagi guru SMK rintisan dan implementasi pembelajaran PLTMH di 4 SMK rintisan. Dihasilkan pula kurikulum dan silabus PLTS untuk SMK rintisan dengan 6 standar kompetensi serta untuk diklat guru dengan 6 standar kompetensi dan 4 level masing-masing dua minggu.

Bagikan Ini!