Pemda Diharap Dorong People Centered Development untuk Energi Bersih
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 327.Pers/04/SJI/2022
Tanggal : 30 Agustus 2022
Pemda Diharap Dorong People Centered Development untuk Energi Bersih
Keterlibatan Pemerintah daerah dan masyarakat lokal sangat krusial untuk menjamin pemanfaatan teknologi yang tepat guna, pembangunan yang berjalan dengan lancar serta menjaga aspek keberlanjutan dari infrastruktur-infrastruktur tersebut. Pelibatan masyarakat ini penting agar pemanfaatan energi bersih menjunjung tinggi prinsip people centered development.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Perencanaan Kementerian
ESDM Chrisnawan
Anditya mewakili Sekretaris
Jenderal ESDM pada acara Side Events G20 Energy Transition Working Group
Meeting yang bertemakan Decentralizing Energy Transition - Advancing the
Role of Community and Subnational Government, di Bali (30/8) yang didukung
oleh (Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah.
Chrisnawan menyampaikan bahwa akselerasi pemanfaatan EBT perlu digerakkan oleh semua stakeholder baik instansi Pemerintah, BUMN, Swasta, Akademisi, Asosiasi maupun Masyarakat umum. "Indonesia memiliki kekayaan sumber EBT yang sangat besar, beragam dan tersebar di seluruh pelosok negeri. Sampai saat ini baru sekitar 0,3% telah dimanfaatkan dari total potensi EBT Indonesia yaitu sebesar 3.686 GW. Potensi yang besar ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang terus berkembang," pungkasnya.
Menurut Chrisnawan, pengembangan EBT tidak hanya
memberi dampak positif untuk lingkungan, namun juga dapat membantu meningkatkan
aksesibilitas energi listrik di daerah. Mengingat potensi EBT yang beragam dan
tersebar luas di pelosok negeri, setiap daerah memiliki potensi EBT khusus yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif IESR
Fabby Tumiwa menekankan peran daerah sangat penting dalam akselerasi transisi
energi yang kontekstual dengan kebutuhan dan potensi daerah, dan justru dari
sanalah muncul inovasi dan keragaman yang perlu didukung dengan kolaborasi
berbagai pihak.
"Dari segi investasi, di Indonesia transisi
energi yang membutuhkan investasi mahal berpotensi ditanggung bersama melalui
swadaya masyarakat dan pendanaan sektor publik dan swasta lainnya, transisi
energi disokong bersama secara gotong royong," tandas Fabby, pada diskusi yang
juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Kementerian Dalam Negeri Togap
Simangunsong, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jambi
Abdullah Sani, dan perwakilan elemen Pemerintah Daerah lainnya. (KO)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi (08112213555)
Bagikan Ini!