Ini Manfaat Aplikasi ESDM One Map...

Rabu, 31 Mei 2017 - Dibaca 2388 kali

JAKARTA - Aplikasi ESDM One Map Indonesia (http://geoportal.esdm.go.id) yang baru saja diluncurkan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan hari ini, Rabu (31/5) selain dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi penentuan kawasan industri dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), juga dengan dengan memanfaatkan sistem ini, pemilihan lokasi pengembangan industri akan tepat sasaran, karena terdapat data-data yang memungkinkan untuk dilakukannya analisa ketersediaan sumber daya bahan baku, potensi energi, dan infrastruktur secara lebih cepat dan akurat. Karenanya sistem ini sangat bermanfaat bagi investor dalam menyusun rencana investasinya di sektor ESDM.

ESDM One Map juga dapat dimanfaatkan untuk menganalisa potensi terjadinya permasalahan tumpang tindih antar kawasan maupun wilayah perizinan, seperti mengidentifikasi tumpang tindih sesama Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau evaluasi IUP dan Wilayah Kerja Panas Bumi yang berada di kawasan hutan. Hal ini sangat penting untuk perencanaan penambangan baik tambang umum ataupun pengusahaan panas bumi.

Kelengkapan data yang tersedia di ESDM One Map sangat bermanfaat baik bagi investor, stakeholder maupun akademisi yang memerlukan data sebagai basis analisisnya. Manfaat lainnya dari ESDM One Map adalah dapat mengintegrasikan data non spasial seperti informasi data produksi, lifting dan kewajiban lainnya ke dalam sistem ini dengan informasi ini akan selalu diperbarui datanya. Melalui penyajian data yang lengkap, akurat dan terintegrasi, maka investor akan lebih mudah menyusun rencana investasinya di sektor ESDM. Selain itu, pengawasan pelaksanaan kegiatan di sektor ESDM juga akan lebih mudah.

ESDM One Map mengintegrasikan seluruh data di sektor energi dan sumber daya mineral ini berkolaborasi dengan sistem informasi lainnya, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Informasi Geospasial (BIG) dan seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

ESDM One Map Indonesia memuat berbagai informasi seperti Potensi Geologi (mineral, batubara, panas bumi, bitumen padat dan Coal Bed Methane/CBM); Wilayah Izin Usaha Pertambangan, Wilayah Kerja Migas, Wilayah Kerja Panas Bumi, Data Hulu Migas (sumur, kilang, seismik 2D dan seismik 3D), Kawasan Hutan, dan Infrastruktur Ketenagalistrikan (pembangkit, gardu induk, jaringan transmisi dan jaringan distribusi).

"ESDM One Map Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi sebagai suatu Sistem Informasi Geografis yang kolaboratif (SIG Kolaboratif), meniadakan permasalahan yang timbul karena perbedaan versi data yang dijadikan acuan, serta menjamin data yang diakses adalah versi terbaru (up-to-date). Meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu dan sumber daya dalam pengelolaan dan penyebarluasan data dan dapat mendukung pimpinan dalam pengambilan keputusan dan memberikan peluang bagi stakeholders khususnya investor untuk meningkatkan investasi dan produksi komoditas ESDM,"ujar Kepala PUSDATIN ESDM, Susetyo Edi Prabowo dalam laporan saat sesaat sebelum peluncuran Sistem ESDM One Map Indonesia, Rabu (31/5).

Susetyo menegaskan, bahwa aplikasi ESDM One Map ini merupakan bagian dari reformasi yang dilakukan Kementerian ESDM dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik, lebih cepat, efiektif dan efisien. "Saat ini adanya tuntutan kebutuhan baik oleh Pimpinan di lingkungan KESDM maupun dari masyarakat (publik) untuk mendapatkan akses data dan informasi dari sektor ESDM secara mudah, lengkap, dan akurat," ujar Susetyo.(SF)

Bagikan Ini!