Kelola Blok Rokan, Pemerintah Sarankan Pertamina Cari Mitra

Rabu, 1 Agustus 2018 - Dibaca 1262 kali

Jakarta, Pemerintah telah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan mulai 2021 kepada PT Pertamina. Untuk meningkatkan produksi migas di blok tersebut, BUMN itu disarankan untuk mencari mitra.

"Untuk meningkatkan produksi, kita menyarankan Pertamina mencari partner di bidang hulu migas yang mampu meningkatkan prodction (Blok Rokan)," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar usai membuka acara Gas Indonesia Summit & Exhibition di Jakarta Convention Center, Rabu (1/8).

Saran untuk mencari mitra tersebut merupakan salah satu item dalam terms and condition Blok Rokan yang akan disampaikan dalam waktu dekat oleh Pemerintah kepada Pertamina. "Nanti dalam surat terms and condition, kita akan elaborate lagi, apa saran dari Pemerintah," tambahnya.

Mengenai mitra yang akan digandeng, Pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Pertamina. "Kita serahkan (pemilihan mitra) ke Pertamina. Kan Pemerintah menyerahkan 100% ke Pertamina, kemudian di situ ada hak pemerintah daerah 10%. Sisanya adalah aksi korporasi Pertamina," ungkap Wamen.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina diperbolehkan mencari mitra untuk mengelola Blok Rokan, dengan catatan tetap menjadi pemegang saham mayoritas.

Pertamina diputuskan menjadi pengelolaan Blok Rokan setelah Pemerintah menilai proposal yang diajukannya lebih baik ketimbang Chevron. Pertamina menyodorkan bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun dan nilai komitmen pasti 5 tahun sebesar US$ 500 juta atau Rp 7,2 triliun dalam menjalankan aktivitas eksploitasi migas.

"Pertimbangannya adalah rasionalitas, bukan emosi. Secara rasionalitas, proposal Pertamina lebih baik daripada Chevron. Baik dari sisi signature bonus, firm working komitmen 5 tahun ke depan maupun dari permintaan diskresi kepada Menteri, juga dari sisi penerimaan negara. Semua dari 4 itu, Pertamina memberikan angka yang jauh lebih baik daripada Chevron," papar Wamen Arcandra.

Komitmen pasti 5 tahun sebesar US$ 500 juta yang diajukan Pertamina, tidak hanya akan digunakan untuk pengembangan Blok Rokan, tetapi juga lapangan-lapangan lainnya yang belum dieksplorasi.

Sementara itu terkait masa transisi, Pertamina diharapkan belajar dari Blok Mahakam yang sebelumnya dikelola Total Indonesia. "Kita belajar banyak dari Mahakam. Transisi dari Total ke Pertamina. Semoga nanti pelajaran dari transisi Blok Mahakam itu, membuat transisi di Blok Rokan lebih baik," harapnya.

Blok Rokan merupakan salah satu blok migas yang bernilai strategis. Produksi migas Blok Rokan menyumbang 26% dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasii. (TW)