Susun Perubahan RUKN, Ditjen Gatrik Siapkan Strategi Percepatan Transisi Energi

Selasa, 14 November 2023 - Dibaca 440 kali

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan berkomitmen mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 melalui pengembangan energi terbarukan sebagai strategi jangka panjang ketenagalistrikan nasional yang tercantum dalam rencana perubahan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrika Wanhar saat membuka forum CEO Dialog dalam rangkaian acara Pameran HLN ke-78 di ICE BSD City Tangerang, Selasa (14/11/2023). Ia menyampaikan bahwa Indonesia sebagai bagian dari komunitas global telah menetapkan Nationally Determined Contribution (NDC) dengan mengurangi emisi sebesar 29% di bawah business as Usual pada tahun 2030 dan 41% dengan kerja sama internasional. Untuk itu pengembangan Energi Terbarukan dalam RUKN merupakan keharusan.

"Pengembangan energi baru terbarukan, tetap harus mempertimbangkan permintaan, keandalan, dan biaya pembangkitan listrik, juga menjaga tarif listrik di Indonesia tetap terjangkau dan industri lebih kompetitif," ujar Wanhar.

Seperti diketahui, terkait NZE pada tahun 2060, Indonesia memiliki beberapa rencana strategi untuk mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan mendorong energi terbarukan termasuk Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dan PLTS Atap. Selain itu dilakukan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ke EBT, Co-Firing Biomassa, Penghapusan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara secara bertahap, serta penetrasi terbuka energi terbarukan serta retrofit pembangkit listrik fosil dengan H2 dan amonia.

"Kita telah menyiapkan peta jalan Net Zero Emission dalam Perencanaan Ketenagalistrikan Nasional. Pada akhir tahun 2060, kita memiliki pengembangan energi terbarukan sebesar 426 GW," ungkap Wanhar.

Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan peta jalan penghentian alami pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 65 GW berdasarkan Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA). Sesuai perencanaan, pembangkit listrik tenaga batubara akan berakhir pada tahun 2057.

Sebelumnya, pada pembukaan Seminar dan Pameran HLN ke-78, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menyampaikan bahwa Pemerintah telah menetapkan beberapa program pengembangan energi terbarukan sebagai strategi jangka panjang ketenagalistrikan nasional.

Jisman mengharapkan kerjasama yang baik antara Pemerintah dan pemangku kepentingan untuk dapat mampu memberikan masukan strategis mengenai kebijakan pengelolaan sektor ketenagalistrikan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia sehingga dapat lebih bermanfaat kepada masyarakat Indonesia dan dunia global.

"Penyelenggaraan Seminar dan Pameran ini, merupakan wujud dari semangat bersinergi dan dedikasi untuk keberhasilan transformasi sektor ketenagalistrikan mencapai target transisi energi menuju NZE," pungkas Jisman.

Untuk diketahui, forum CEO Dialog adalah salah satu rangkaian acara dalam Pameran Hari Listrik Nasional (HLN) yang diselenggarakan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dan Enlit Asia. Dalam acara ini, para peserta bisa berinteraksi langsung dengan para CEO atau inovator hebat untuk bertukar ide dan mencari solusi mengenai energi dan kelistrikan. (RA)