Pemerintah Dorong Inovasi dan Keselamatan Ketenagalistrikan melalui Penghargaan K2

Jumat, 27 November 2020 - Dibaca 901 kali

Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi instalasi tenaga listrik yang mencakup 3A, yakni andal, aman, dan akrab lingkungan: andal dan aman bagi instalasi, aman dari bahaya manusia dan makhluk hidup lainnya, serta ramah lingkungan. Demikian disampaikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Wanhar, Kamis (26/11/2020), dalam webinar bertajuk "Safety Culture Pengelolaan Pembangkit Listrik di Indonesia Sudah Sampai Mana?"

"Ada beberapa insiden terkait keselamatan ketenagalistrikan, contohnya yang baru-baru ini ada breakdown di Muara Tawar. Ini mengingatkan kita betapa ancaman keselamatan selalu ada, dan bagaimana kita me-manage keselamatan itu. Makanya kita lombakan sehingga kita memiliki keinginan untuk berinovasi agar keselamatan bisa kita wujudkan," ujar Wanhar.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mendorong keselamatan ketenagalistrikan adalah melalui Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan. Penghargaan ini bertujuan memberikan apresiasi dan meningkatkan kesadaran pemenuhan keselamatan ketenagalistrikan. Tahun ini, Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan telah diselenggarakan untuk memperingati Hari Listrik Nasional ke-75. Ada tujuh pembangkit listrik yang memperoleh nilai tertinggi, yaitu PLTU Paiton Unit 1 dan 2, PLTGU Gresik, PLTU Belitung, PLTGU Keramasan, PLTU Teluk Balikpapan, PLTU Tidore, dan PLTG Tello.

"Kalau sudah terbiasa melakukan keselamatan ketenagalistrikan, lama-lama akan jadi budaya. Kalau sudah menjadi safety culture, sudah enak. Ke depan, Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan tidak hanya terbatas pembangkitan saja, tetapi juga akan perbanyak jenis pembangkit, transmisi dan distribusi," Wanhar menyampaikan.

Dalam webinar ini, dihadirkan pula narasumber dari PLTU Paiton dan PLTGU Gresik yang berhasil mendapatkan Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan. General Manager PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton Mustofa Abdillah menyampaikan upaya-upaya yang sudah dilakukan UP Paiton untuk mewujudkan keselamatan ketenagalistrikan. Ia menyebut ada empat keselamatan yang diterapkan di UP Paiton, yakni keselamatan kerja, keselamatan instalasi, keselamatan lingkungan, dan keselamatan umum.

"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi komitmen manajemen. Ini dilakukan dengan penguatan infrastuktur, sistem, budaya, dan kompetensi pelaksana," ujar Mustofa. Ia mengatakan kelaikan operasi dilakukan dengan sertifikasi bagi unit dan peralatan produksi. Mustofa menyampaikan UP Paiton mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum melalui manajemen pengamanan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Ia juga menyebut komitmen UP Paiton dalam pengelolaan lingkungan dibuktikan dengan capaian PROPER Emas tiga kali.

General Manager PT PJB UP Gresik Ompang Hasibuan mengatakan untuk mewujudkan keselamatan ketenagalistrikan, UP Gresik memiliki Total Pratol Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

"Ini merupakan kegiatan penguatan budaya K3 PT PJB UP Gresik yang dilaksanakan untuk mendukung program zero accident di tempat kerja dengan mencegah adanya unsafe action dan unsafe condition," ujar Ompang. Total Patrol P2K3 melingkupi dukungan manajemen dengan dengan diterbitkannya SK Pembentukan P2K3, pemanfaatan aplikasi iZAT untuk mendukung zero accident, serta pelaksanaan patroli P2K3. (AMH)