Menteri Jonan : Wujudkan Harga Listrik yang Semakin Terjangkau oleh Masyarakat

Selasa, 26 September 2017 - Dibaca 1802 kali

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membuka acara Pertambangan dan Energi Expo 2017 dengan tema "Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Investasi Berkelanjutan" di Hotel JW Mariot Jakarta (26/9). Acara expo terdiri dari seminar dan pameran yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 26 hingga 27 September 2017. Pameran dan seminar ini diselenggarakan oleh Kementerian ESDM dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke 72.

Dalam sambutannya, Jonan menyatakan bahwa subsidi energi masih merupakan hot topik di Indonesia. Pemerintah terus berupaya menekan subsidi serendah mungkin tanpa membebani masyarakat. Jonan mencontohkan bahwa ada investor yang menawarkan pembangkit listrik arus laut dengan harga yang mahal, tentu saja langsung ditolak karena harga tersebut. Akan tetapi ketika investor tersebut kembali lagi dan menawarkan harga yang jauh lebih murah dibanding sebelumnya, Jonan langsung menerima tawaran dari investor. "Tujuannya cuma satu, mewujudkan harga listrik yang semakin terjangkau oleh masyarakat," ujar Jonan.

Jonan menyampaikan bahwa upaya pemerintah di bidang ketengalistrikan saat ini terdiri dari tiga pokok. Yang pertama adalah menambah kapasitas listrik 35.000 MW untuk seluruh Indonesia. Yang kedua adalah mengupayakan distribusi listrik yang merata di seluruh Indonesia. Dan yang ketiga yang menurut Jonan paling penting adalah harga listrik tersebut harus bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. "Coba kita bayangkan kalau suatu desa tidak ada listriknya, pada suatu hari ada listriknya tapi orang tidak bisa beli, nah ini satu persoalan besar," ungkap Jonan.

Pada tahun ini sudah ada 60 kontrak IPP (Independent Power Producer) Renewable Energy yang ditandatangani. "Tahun ini sampai hari ini saya berdiri disini, sudah ada 60 kontrak IPP renewable energy yang dilakukan oleh PLN, klo bapak lihat disitu 2014, 2015, 2016 tarifnya jauh lebih tinggi tapi yang kontrak sedikit," ujarnya. Jumlah daya IPP yang sudah melakukan kontrak tahun ini adalah 723 MW dan apabila ditambah dengan IPP panas bumi besarnya mencapai 1 GW. Jonan juga menambahkan bahwa pada bulan Oktober nanti akan ada penandatanganan lagi IPP renewable energy dengan daya sekitar 200 hingga 300 MW.

Menurut Jonan, pemerintah sangat mendorong renewable energi. Dan telah berkomitmen 23% untuk bauran energi Indonesia pada tahun 2025 yang terbagi pada sektor transportasi, listrik, dan lainnya. "Kalau untuk kelistrikan walaupun tidak mudah, saya yakin bisa," tutup Jonan. (UH)