Masih Banyak Warga Belum Nikmati Listrik, Kementerian ESDM Berikan Bantuan Pasang Baru Listrik

Jumat, 9 Desember 2022 - Dibaca 336 kali

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengupayakan perluasan jaringan infrastruktur listrik secara merata. Namun pada kenyataannya, meskipun daerahnya sudah terdapat jaringan listrik PLN masih terdapat rumah tangga tidak mampu yang tidak dapat melakukan penyambungan listrik kepada PLN karena kekurangan biaya. Untuk itulan, Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) hadir dalam upaya pemerataan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik Budianto Hari Purnomo pada acara Talkshow "Program BPBL dan Upaya Peningkatan Rasio Elektrifikasi" di Radio RDI Jakarta, Jumat, (09/12/2022).

"Pada tahun 2022 ini, Kementerian ESDM dengan persetujuan DPR melaksanakan program BPBL kepada sekitar 80.000 rumah tangga yang belum tercatat sebagai pelanggan PLN, berdomisili di daerah yang telah tersedia jaringan, terdaftar dalam DTKS, berdomisili di daerah 3T, dan/atau memenuhi kriteria yang divalidasi oleh kepala desa/lurah atau pejabat yang setara," ujar Hari.

Lebih lanjut Hari mengatakan, melalui program ini diharapkan masyarakat dapat menikmati listrik untuk kebutuhan sehari-hari, sebagai penerangan, komunikasi, televisi, dan untuk kegiatan ekonomi mikro sehingga menjadi pemicu peningkatan ekonomi masyarakat.

Vice President Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) Muhammad Aries menyatakan bahwa PLN melaksanakan tugas teknis dari Kementerian ESDM untuk menjalankan pemasangan listrik BPBL.

"Alur teknisnya sederhana saja, jadi setelah calon penerima BPBL valid, maka kami PLN akan membuat work order dan mengirimkan petugas untuk pemasangan instalasi di rumah penerima program. Pelanggan akan mendapatkan 3 titik lampu , 1 saklar ganda dan 1 saklar tunggal, serta 1 stop kontak," ujar Aries.

Lebih lanjut Aries menjelaskan bahwa dalam program BPBL, penerima manfaat juga sudah mendapatkan Sertifikasi Laik Operasi.

"Setelah SLO diterbitkan baru nanti dipasang kWh meter yang kemudian akan dilakukan proses penyalaan, alur teknis ini sudah didukung oleh digitalisasi yang dibangun oleh PLN dan Ditjen Gatrik secara terintegrasi," jelas Aries.

Pemerintah berencana meneruskan kembali program BPBL pada tahun 2023. Sasaran program BPBL tahun 2023 adalah memberikan bantuan pasang baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu belum berlistrik dengan target sejumlah 83 ribu rumah tangga yang terdapat di 32 provinsi.

"Sehingga rumah tangga tidak mampu tersebut dapat menikmati listrik yang lebih andal dan aman dengan menjadi pelanggan PT PLN (Persero) dan juga bermanfaat untuk membantu dalam kegiatan sehari-hari dan meningkatkan taraf hidup," tutup Hari. (U)