Kondisi Kelistrikan Harian Dipantau di Posko Idul Fitri Nasional ESDM
Kondisi harian masing-masing sistem kelistrikan jelang Idul Fitri 1438 H dipantau di Posko Nasional ESDM per Sabtu (10/6). Posko gabungan antar sektor ini ikoordinir oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serta perwakilan dari Ditjen Migas, Ditjen Gatrik, Badan geologi, PLN, Pertamina, dan PGN. Posko ini bertugas untuk mengoordinasikan dan mengamankan pasokan sektor ESDM sebelum dan sesudah Lebaran.
Sekretaris Direkorat Jenderal Ketenagalistrikan Agoes Triboesono dalam konferensi pers di posko nasional ESDM, Senin (12/6) menyebutkan bahwa berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada hari raya Lebaran pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. "Pada hari-hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi atau libur," papar Agoes.
Berdasarkan laporan yang diterima Posko Pemantauan IDUL FITRI 2017 Sektor ESDM hari Senin (12/6), sektor ESDM disimpulkan bahwa situasi aman dan terkendali. Dua minggu jelang lebaran, kondisi sektor ketenagalistrikan dipastikan aman dan terkendali dengan periode beban puncak malam sebagian besar dalam kondisi Normal. Secara keseluruhan daya mampu pasok Nasional sebesar 37.268,93 MW dan beban puncak sebesar 33.644,92 MW sehingga cadangan operasi sebesar 3.664,37 MW.
Posko ini juga memantau kejadian khusus seperti jebolnya tanggul PLTM CIANTEN 1B pada Sabtu (10/6) yang tidak berdampak pemadaman pada sistem kelistrikan Jawa Bali karena gangguan dapat diantisipasi dengan manuver jaringan di Gardu Induk Kracak. Posko idul fitri ini akan bertugas selama satu bulan dan melaporkan kepada pimpinan Kementerian ESDM setiap pukul tiga sore dan sembilan malam. Ditjen Gatrik sendiri telah menyiapkan para pejabat/staf yang bertugas memantau sistem kelistrikan nasional dan memastikan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman. (PSJ)