Kapasitas Pembangkit Listrik Meningkat 15 GW Dalam Lima Tahun

Rabu, 5 Februari 2020 - Dibaca 3357 kali

Selama lima tahun, yaitu dari tahun 2015 s.d. 2019, kapasitas terpasang pembangkit listrik Indonesia naik hampir 15 GW. Saat ini kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional sampai akhir tahun 2019 telah mendekati angka 70 GW, tepatnya 69,6 GW. Lima tahun lalu, kapasitas pembangkit listrik baru berada pada kisaran 54,7 GW.

Hal ini disampaikan Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2020). RDP ini membahas tiga bahasan pokok, yaitu perkembangan Program Ketenagalistrikan Nasional (Sistem Pembangkitan dan Transmisi), kendala dan hambatan pengembangan ketenagalistrikan, daln lain-lain.

Rida menyampaikan, dari total kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 69,6 GW, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih mendominasi kapasitas nasional, yaitu sebesar 34,7 GW atau sebesar 49,9%, disusul dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG/GU/MG) sebesar 19,9 GW atau sekitar 28,6%. Kapasitas pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) saat ini berada di sekitar angka 10,3 GW atau sekitar 14,8%, dan PLTD sebesar 4,6 GW atau sekitar 6,7%.

Seperti diketahui, dari status kepemilikikan pembangkit listrik, PT PLN (Persero) memiliki kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 42,35 GW (60,9%), disusul oleh pengembang listrik swasta/IPP sebesar 18,12 (26,0%). Pemegang Izin Operasi (IO) menempati posisi ketiga sebesar 5,46 GW (7,8%), Private Power Utility/PPU sebesar 3,58 GW (5,1%), dan sisanya miliki pemerintah sebesar 0,05 GW (0,1%).

Rida menambahkan dalam kurun waktu lima tahun ke depan (2020 - 2024), rencana infrastruktur pembangkitan tenaga listrik yang akan dibangun mencapai kapasitas total 27,28 GW, yang terdiri atas pembangkit fosil sebesar 18,28 GW (67,0%) dan pembangkit EBT sebesar 9,05 GW (33,0%).

"Dari total kapasitas sebesar 27,28 GW yang direncanakan, terdapat kapasitas terpasang pembangkit Program 35.000 MW sebesar 20,62 GW yang direncanakan dapat selesai hingga tahun 2024," ujar Rida.

Kapasitas pembangkit EBT yang sebesar 9,05 GW tersebut, disebut Rida sudah mempertimbangkan penciptaan pasar untuk pembangkit EBT dengan total kapasitas sebesar 2,24 GW yang tersebar di seluruh Indonesia. (PSJ)