Infrastruktur Ketenagalistrikan Pegang Peran Penting dalam Pembangunan IKN

Minggu, 13 Agustus 2023 - Dibaca 527 kali

Sektor ketenagalistrikan memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara. Untuk itu infrastruktur ketenagalistrikan sangat penting untuk disiapkan. Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin selaku Ketua Bidang Ketenagalistrikan Satgas Perencanaan, Pembangunan dan Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) Sektor ESDM menegaskan hal tersebut saat meninjau IKN, Minggu (13/08/2023).

"Target pembangunan IKN kalau memungkinkan di bulan Agustus Tahun 2024, bahkan mungkin nantinya Presiden melakukan upacara di tahun 2024," ungkap Ida.

Sebelum kunjungan, Ida memimpin rombongan Kementerian ESDM dan PT PLN membahas update kemajuan pembangunan infrastruktur bidang ketenagalistrikan di Kawasan IKN, yang meliputi Transmisi, Gardu Induk, Distribusi KIPP, PLTS 50 MW serta infrastruktur pendukung lainnya masa kontruksi IKN. Ia menyampaikan perlunya memotret isu dan kendala yang terjadi di lapangan selama masa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berlangsung untuk dapat dicarikan solusi penyelesaiannya.

"Kami ingin mendapatkan gambaran seperti apa progres dan isu kendala selama masa pembangunan," kata ida.

Ida mengatakan, Pemerintah telah memberi penugasan kepada PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan, untuk itu ia mengharapkan adanya laporan rutin yang akan disampaikan kepada Menteri ESDM untuk progres-progres pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

Senada dengan Ida, Kepala Biro Perencanaan Kementerian ESDM Chrisnawan Aditya menyampaikan bahwa kementerian/lembaga terkait harus melakukan pengawasan atau pembinaan terhadap pelaksanaan pembangunan IKN sampai dengan selesai.

"Dalam hal ini kami sudah menerbitkan tim satgas perencanaan, pembangunan dan pemindahan IKN di sektor ESDM. Kami juga sudah melakukan rapat pertama dengan Sekjen Kementerian ESDM dan kami harapkan adanya pelaporan secara berkala, agar dapat kami sampaikan ke Menteri," ujar Chrisnawan.

Disebutkan Chrisnawa, saat ini Kementerian ESDM berupaya untuk mencari solusi berbagai persoalan termasuk terkait dengan isu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Tim satgas akan bertemu dengan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Kementerian/Lembaga terkait untuk mencari solusi yang tidak dapat terselesaikan di tataran bawah.

Dalam kesempatan yang sama SRM Niaga UIW Kaltimra PT PLN Roxy Swagerino menyampaikan seiring dengan rencana pemindahan ibukota negara ke provinsi Kalimantan Timur, PLN terus berbenah dalam menyiapkan pasokan tenaga listrik yang andal dan bersih sesuai dengan konsep IKN yang mengusung Green and Smart City.

"Oleh karena itu terobosan-terobosan untuk meningkatkan kualitas layanan, keandalan dan percepatan pelayanan harus terus digali sebagai upaya akselerasi untuk memenuhi kebutuhan listrik sebagai penopang pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara Baru," ujar Roxy.

Ia menyampaikan saat ini PLN sedang menyusun masterplan kelistrikan yang menopang terbangunnya IKN baik dari sisi pembangkitan, transmisi serta distribusi. Beberapa perencanaan yang telah disusun melingkupi pembangunan pembangkit berbasis EBT seperti PLTA, PLTS dan PLTbm, Melakukan studi pemanfaatan waduk untuk pembangunan PLTA bekerjasama dengan Kementerian PUPR. Selain itu PLN juga sedang mendesain perencanaan transmisi 500 kV sebagai backbone untuk mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan Perencanaan Zero Down Time dengan membuat Distribution Automation System (DAS).

"Melalui program program tersebut di atas kami berharap listrik bisa menjadi penggerak roda perekonomian dan menjadi wujud kesiapan kami untuk mendukung rencana pemindahan ibukota baru ke pulau borneo tentunya dengan dukungan semua pihak dan stakeholder yang yang ada di Kalimantan timur," kata Roxy.

Pada akhir kegiatan, rombongan ESDM dan PLN juga melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan infrastruktur kelistrikan IKN meliputi titik Nol IKN, Pembangunan Multi Utility Tunnel (MUT) Jalur infastruktur Ketenagalistrikan Tahap I, dan PLTS 50 MW. (AT)