Halalbihalal Virtual, Dirjen Gatrik Tekankan Etika dan Prinsip 4 No

Kamis, 28 Mei 2020 - Dibaca 990 kali

Dirjen Ketenagalistrikan (Gatrik) Rida Mulyana menyampaikan pentingnya meningkatkan investasi di sektor ketenagalistrikan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Tantangan sektor ketenagalistrikan saat ini adalah agar dapat lebih kompetitif dalam menarik invetasi. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan mengurangi ekonomi biaya tinggi melalui prinsip 4 no.

"No yang pertama adalah no bribery (tidak boleh ada suap-menyuap). Yang menyuap dan yang disuap sama-sama salah. Kedua, no kickback (tidak boleh ada uang komisi). Selain merusak moral, itu juga membuat biaya menjadi lebih tinggi. Ketiga, no gift (tidak boleh ada hadiah yang tak wajar). Keempat, no luxurious hospitality (tidak boleh ada jamuan mewah/berlebihan). Kita bisa melakukan prinsip 4 no ini agar biaya ekonomi tinggi bisa diturunkan secara masif. Ini menyangkut moral hazard, jangan sampai kita terpapar," ujar Rida.

Rida menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam halalbihahal virtual Ditjen Gatrik, Kamis (28/5/2020), melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara streaming melalui YouTube. Kegiatan ini diikuti oleh Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yurod Saleh, jajaran eselon II Ditjen Gatrik, serta pejabat dan pegawai struktural dan fungsional Ditjen Gatrik. Dalam sambutannya, Rida Mulyana mengucapkan selamat Idulfitri 1441 Hijriah dan menyampaikan permohonan maaf selaku pribadi dan sebagai pimpinan.

"Mohon maaf sekiranya pelayanan saya belum sesuai dengan yang diharapkan. Khusus untuk tahun ini, mudah-mudahan hanya tahun ini saja, kita melaksanakan halalbihalal secara virtual karena kondisi tidak memungkinkan. Saat ini pemerintah dan kita semua concern untuk keluar dari pandemi Covid-19," Rida menyampaikan.

Selain menekankan etika dan prinsip 4 no, Rida juga mengajak semua jajaran di Ditjen Gatrik untuk mendukung dan memastikan upaya menjaga pasokan listrik tetap berjalan.

"Selain kecukupan pasokan, kita pastikan juga keandalannya. Ini concern semua pihak termasuk Pak Menteri (ESDM)," kata Rida. Terlebih, lanjutnya, pola kerja dari rumah membuat keberadaan listrik menjadi semakin penting. Ia juga menyampaikan perlunya terus menyosialisasikan kebijakan pemerintah mengenai stimulus ketenagalistrikan. Stimulus ini diberikan kepada pelanggan rumah tangga 450VA dan 900VA bersubsidi serta pelanggan bisnis kecil dan industri kecil (UMKM/Usaha Mikro, Kecil, Menengah) berdaya 450VA. Golongan pelanggan ini dianggap sebagai masyarakat yang paling terdampak Covid-19.

Antisipasi the new normal

Menyikapi pola hidup yang berubah akibat pandemi Covid-19, Rida mengatakan perlunya antisipasi menghadapi the new normal terutama jika WFO (working from office) kembali diberlakukan.

"Kita perlu melakukan general cleaning dalam bentuk penyemprotan disinfektan terhadap sarana dan prasarana lingkungan kantor, untuk menjamin ancaman pandemi menjadi minimal. Tugas kantor melalui poliklinik yakni menyediakan medical kit termasuk vitamin untuk menjaga imunitas kita," kata Rida. Ia juga kembali menyampaikan pentingnya cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, memakai masker, berjemur, patuh untuk menjaga jarak, dan tidak sering-sering berada di kerumunan.

Rida melanjutkan, "Biasakan juga untuk melakukan pengukuran suhu tubuh saat masuk ke kantor. Dibiasakan untuk selalu diukur, untuk menjaga diri sendiri dan yang lainnya. Kalau suhu tubuh di atas normal, dengan kesadaran sendiri atau dipaksa kantor, tolong tidak ngantor dulu agar tidak makin mewabah virus ini."

Menutup sambutannya, Rida mengucapkan terima kasih kepada para pegawai Ditjen Gatrik. "Siap-siap menjalani the new normal pada saatnya nanti. Saya ucapkan terima kasih selama dua bulan lebih WFH (kerja dari rumah), teman-teman masih punya semangat dan passion yang tinggi untuk mempertahankan kinerja. Mudah-mudahan dapat dipertahankan, atau bahkan ditingkatkan lagi," pungkas Rida (AMH)