Dirjen Gatrik Dampingi Menteri ESDM Tinjau Proyek PLTB Sidrap

Sabtu, 30 September 2017 - Dibaca 2193 kali

Dirjen Ketenagalistrikan (gatrik) Andi Noorsaman Sommeng, mendampingi kunjungan kerja Menteri ESDM Ignasius Jonan, Sabtu (30/09) ke Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) yang berlokasi di Kabupaten Sidenreng Rappang/Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan. PLTB Sidrap ini merupakan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi primer dari angin.

Berdasarkan hasil studi DANIDA Denmark, terdapat tiga wilayah di Indonesia yang potensial untuk pemanfaatan dan pengembangan energi angin, yaitu Provinsi DI Yogyakarta di Jawa, dan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Jeneponto di Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya perusahaan UPC Renewables asal Amerika Serikat bekerjasama dengan Binatek Energi Terbarukan mengembangkan PLTB Sidrap berkapasitas 75MW dengan 30 turbin yang masing-masing berkapasitas 2,5MW.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Rusdi Masse, Bupati Sidrap mengucapkan terima kasih atas nama masyarakat Sidrap dan menyambut gembira pemanfaatan energi angin yang ada di Sidrap. Sidrap selain lumbung beras Provinsi Sulawesi Selatan, kini juga dapat dianggap sebagai lumbung energi baru, yaitu angin. Rusdi mengharapkan dengan adanya PLTB ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan mewujudkan kemandirian energi. "Keberadaan investasi PLTB senilai 1,5T rupiah sekaligus yang pertama di Indonesia, akan menambah daya ungkit sektor pembangunan," ungkap Rusdi.

Bupati Sidap juga mengapresiasi masyarakat setempat yang mampu menciptakan suasana nyaman untuk investor dan penerbitan asministratif ijin dapat selesai tepat waktu. Demikianpun perihal sosialisasi dan pembebasan lahan serta pelibatan masyarakat secara langsung berlangsung lancar dan aman. Rusdi menjamin Pemkab Sidrap siap mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berenergi angin di Sidrap yang potensinya sekitar 350 MW. Ia jugadi mendorong pengembangann ke tahap II dimana masyarakat pemilik lahan yang sudah tahu manfaatnya, sudah menyatakan setuju. Bahkan Rusdi mengungkapkan bahwa ijin untuk pengembangan tahap II sudah ia tandatangani.

Ignasius Jonan, mengapresiasi dukungan Bupati Rusdi Masse. Jonan bercerita bawa saat ia masih Menteri Perhubungan sekitar dua tahun lalu, istri Bupati Rusdi Masse merupakan anggota DPR RI yang merupakan mitra Kemenhub, pernah bercerita tentang PLTB tersebut. Saat itu Jonan tidak tertarik karena bukan domain bidangnya. Namun sekarang sudah menjadi tugasnya selaku Menteri ESDM. Jonan mengungkapkan bahwa PLTB ini adalah yang pertama di Indonesia, dan salah satu dari negara di Asia yang telah memiliki. Jonan juga mendukung pengembangan fase II yang disampaikan Bupati Rusdi. Jonan menambahkan, Pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan berbagai energi primer, baik hidro, surya, panas bumi, gas, batubara dan lain-lain yang tersedia secara lokal di masing-masing daerah yang kalkulasinya paling efisien dan efektif. Di Sidrap kecepatan rata-rata angin mencapai 7,0 - 8,2m/s.

Jonan menegaskan posisi Pemerintah bahwa tarif tenaga listrik harus terjangkau. Bahkan dengan bercanda, Jonan mengungkapkan bahwa bisa tertidur jika investor mengajukan harga yang tidak cocok, dan segera terbangun saat mendengar harganya cocok. "Harganya pakai sistem scaling down, dengan rata-rata 11,41 USD Cent per kWH secara flat," ungkap Jonan. Ia menyatakan akan mengakomodasi sampai hitungan Biaya Pokok Produksi (BPP) melalui regulasi. Jonan mempersilakan investor masuk sepanjang tarifnya masuk akal. Misal BPP Kabupaten Selayar akan berbeda sendiri karena geografisnya yang terpisah dari grid Sulsel, namun kalau Sidrap akan ikut BPP Sulsel. Selain itu Jonan mengingatkan core investment saja yang akan tetap dihitung, dan bukan perangkat pendukung yang telah ada untuk pengembangan fase II.

Jonan mengakui target 23% Total Primary Energy Supply (TPES) tidaklah mudah dicapai tapi harus diusahakan. Jonan mendorong pemanfaatan transportasi listrik yang mulai tersedia di pasaran.Jonan juga mengapresiasi upaya UPC Renewable untuk secara aktif melibatkan masyarakat setempat. Proyek PLTB Sidrap mendukung pemanfaatan komponen lokal dengan menggunakan 40% TKDN. Proyek PLTB ini rencananya akan COD pada kuartal I tahun 2018. Perkembangan saat ini sudah penyelesaian konstruksi pondasi dan mulai pemasangan turbin.

Dalam dialog dengan pewarta, Jonan menyampaikan bahwa PLN sudah menyiapkan saluran transmisi dan jaringan distribusi ke masyarakat. Sekali lagi Jonan menekankan bahwa listrik itu harus murah dan idealnya terjangkau oleh daya beli masyarakat. "Pemerintah Indonesia berusaha keras agar makin lama tarif tenaga listrik makin terjangkau dan tidak terpengaruh inflasi kenaikan energi primer. Kalau tidak bisa turun, minimal stabil," tegas Jonan.

Menteri Jonan didampingi Dirjen Gatrik Andi N Sommeng, Dirjen EBTKE Rida Mulyana, Bupati Rusdi Masse, anggota Komisi VII DPR-RI, anggota DEN dan seluruh tamu undangan selanjutnya meninjau salah satu tower PLTB.

Catatan:

Ada peristiwa unik yang terjadi saat Menteri ESDM Jonan menyampaikan pidatonya. Jonan tiba-tiba terdiam yang membuat para undangan sempat kebingungan. Jonan terdiam sekitar 4 menit. Saat Jonan kembali melanjutkan pidatonya, ia berpesan, agar tolong diberitahu kepada tenaga asing UPC Renewable alasan mengapa Jonan tiba-tiba terdiam sejenak. Usut punya usut, Jonan terdiam karena mendengar adzan berkumandang dari masjid yang terletak dekat dengan Camp Porta lokasi acara.

Dalam ajaran Agama Islam, memang disunnahkan untuk menghentikan aktivitas saat terdengar adzan dan bersiap untuk melaksanakan Shalat. Jonan sebagai pejabat yang beragama kristiani sangat memahami nilai toleransi beragama. (RBS)