Beri Perhatian Pada Kesehatan Mental, Ditjen Gatrik Selenggarakan Webinar Mindfulness

Jumat, 5 Mei 2023 - Dibaca 201 kali

Kesehatan mental pegawai sangat mendukung kinerja dan produktivitas organisasi. Kesehatan mental yang buruk tentu akan mengganggu produktivitas karyawan. Ketika seorang pegawai merasakan gejala stres, cemas, depresi, dan burn out, maka sudah pasti ia tidak mampu menampilkan kinerja terbaiknya. Untuk itu Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menyelenggarakan Sharing Session "Mindfulness: Positive Mind, Productive Life" untuk peningkatan kompetensi pegawai. Kegiatan diselenggarakan secara daring Jumat (5/5/2023).Acara ini menghadirkan narasumber dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ dari Rumah Sakit Siloam Bogor.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam sambutan acara tersebut menyampaikan, kualitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi akan menentukan seberapa efektif suatu organisasi.

"Setiap individu dalam organisasi melakukan kewajiban sesuai dengan deskripsi tugas jabatan yang diberikan dan memberikan output berupa kinerja," ujar Ida.

Ida mengatakan, fasilitas kesehatan yang menunjang produktivitas pegawai masih berfokus pada kesehatan fisik, kebugaran, diet yang sehat, dan jaminan terhadap kecelakaan kerja. Padahal menurutnya, penelitian yang dilakukan WHO menemukan bahwa gangguan mental menyumbang 30 persen dari seluruh penyakit tidak mematikan yang membebani dunia setara dengan penyakit kanker, diabetes dan juga penyakit saluran pernafasan.

Ida menyampaikan ketika seorang pegawai merasakan gejala stress, cemas, depresi, dan burn out, maka sudah pasti tidak mampu menampilkan kinerja terbaiknya. Terjadi penurunan moral dan juga konflik interpersonal di dalam angota tim mulai terjadi, suasana kerja menjadi kurang produktif, sehingga pencapaian target organisasi menjadi terganggu.

Kenali tanda stress

Dalam acara tersebut, dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ menyampaikan materi tentang "Stress & Burnout How to Deal With". Dokter yang juga influencer tersebut menyampaikan bahwa salah satu cara paling sederhana untuk mengenali diri kita stress atau tidak adalah dengan mengenali sensasi di badan. Hal tersebut disebutnya sebagai jawaban yang jujur dari tubuh kalau kita sedang stress. Apabila kita mengetahui tanda stress, apa yang bisa dikerjakan selanjutnya, bagaimana mencegahnya dan apakah stress merupakan sesuatu yang buruk.

"Stress adalah reaksi di badan, stress tidak salah, yang keliru adalah bagaimana kita merespon stress di tubuh dengan keras dengan menolak dengan menghakimi mungkin kita perlu berlajar merespon dengan lebih ramah," ujarnya.

Lebih lanjut dr. Jiemi juga mengatakan lingkungan kerja sangat berdampak pada stress karyawan, dan karyawan yang terlalu stress bukanlah karyawan yang produktif. Jika kita mempertimbangkan membuat sistem yang lebih baik dimana kesejahteraan mental karyawan juga terjaga dengan tujuan agar karyawan lebih produktif.

Kegiatan sharing session yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan bekerja sama dengan Agen Perubahan Ditjen Ketenagalistrikan ini dilakukan dalam rangka knowledge sharing atau berbagi pengetahuan di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan pengembangan kapasitas pegawai. Ida mendorong seluruh pegawai dapat mengelola kecerdasan emosi, serta melaksanakan upaya promotif kesehatan jiwa di lingkungan kerja sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.

"Kami harap acara ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan terkait kesehatan mental pegawai serta meningkatkan kesadaran pegawai dalam mengelola dan meregulasi pikiran agar tetap positif dan produktif," tutup Ida. (AT)