Battle Series, Cara Asik Mengulik Buku ala Perpus Gatrik

Selasa, 16 Mei 2023 - Dibaca 335 kali

Perpustakaan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Bedah Buku Battle Series Batch I 2023 di Jakarta pada Selasa, (15/05/2023). Kegiatan bedah buku yang dikemas dengan santai dan menarik ini merupakan bagian dari Forum Literasi Ketenagalistrikan yang diharapkan dapat menjadi sarana menambah wawasan pegawai Ditjen Ketenagalistrikan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam pembukaan acara tersebut menyampaikan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana belajar, menambah wawasan, serta peningkatan kemampuan public speaking pegawai.

"Adanya bedah buku melalui Battle Series ini kami harapkan dapat meningkatkan minat baca pegawai di lingkungan Kementerian ESDM pada umumnya, dan Ditjen Ketenagalistrikan pada khususnya," jelas Ida.

Narasumber Bedah Buku-Battle Series terdiri dari tiga pegawai Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Masing-masing pembedah buku memaparkan isi bukunya dalam waktu sepuluh menit. Tujuannya, agar penonton dapat tertarik membaca buku. Panitia membuat polling book of the day sebagai apresiasi mana yang paling baik dalam memberikan ringkasannya.

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Maydhani Arnia Eka Putri sebagai narasumber pertama membawakan buku berjudul "Failosophy: A Handbook For When Things Go Wrong". Ia menyampaikan bahwa berdasarkan buku tersebut seseorang harus menyadari apa kekurangan dan kekuatan diri sendiri.

"Kita harus menyadari kekurangan dan kekuatan sendiri. Kelemahan diri kita menjadi sumber kekuatan diri kita. Setiap kegagalan terjadi, ada hikmah dibelakangnya. Kita tidak perlu takut dengan kegagalan," kata Maydha.

Narasumber kedua adalah Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Pertama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Dimas Satria Ariadita dengan judul buku Buku "Berdamai Dengan Rasa Malas". Ia menyampaikan bahwa rasa malas itu harus dihadapi dengan cara damai.

"Kita berusaha menghilangkan rasa malas, maka kita berdamai saja dengan rasa malas itu. Dijelaskan dalam buku, dengan dihadapi justru dapat memotivasi, misalnya ketika pekerjaan cepat selesai, kedepan enak nantinya bisa bersantai, tetapi jika menunda maka akan menjadi beban," ucap Dimas.

Narasumber ketiga adalah Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Pertama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Gendhis Resa Dianti dengan judul buku dan Buku "The Way of Nagomi: Filosofi Jepang untuk Hidup Damai". Gendhis menyampaikan bahwa buku ini mengajarkan untuk bagaimana kita bisa mencapai keseimbangan dalam hidup dengan menerapkan kedamaian.

"Bagaimana hidup seimbang, walaupun banyak masalah bagaimana otak kita bisa waras. Bagaimana kita berdamai dengan diri sendiri, bagaimana menghadapi suatu konflik, itu kita mengalah untuk mencapai kedamaian itu sendiri," jelas Gendhis.

Mewakili pimpinan Ditjen Ketenagalistrikan, Ida mendukung dan mengapresiasi pengemasan bedah buku ini. Ia berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan sebagai sarana meningkatkan minat baca sekaligus latihan pegawai dalam mengembangkan kapasitas diri.

"Peningkatan minat baca tentunya akan berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan dan meluasnya pola pikir dan cara pandang pegawai dalam menghadapi tantangan organisasi," tutup Ida. (U)