Workshop Launching BLU PPSDM Geominerba : Sektor Geominerba Miliki Potensi Luar Biasa
Balikpapan - Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi dan Mineral Batubara (PPSDM Geominerba) melaksanakan Workshop Launching Badan Layanan Umum (BLU), Kamis (22/2) di Balikpapan.
Sejak tanggal 28 Desember 2017, PPSDM Geominerba telah ditetapkan menjadi satker BLU berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No 966/KMK.05/2017. Workshop ini bertujuan untuk mempromosikan PPSDM Geominerba, menyebarluaskan program diklat khususnya diklat geologi dan pertambangan dan menjalin kerjasama dengan stakeholder sektor pertambangan mineral dan batubara.
Kepala BPSDM ESDM, IGN Wiratmaja Puja menyampaikan bahwa kedepan PPSDM Geominerba diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih terhadap industri maupun pendidikan untuk mengembangkan sumber daya manusia di lingkungan geologi, mineral dan batubara. Sektor pertambangan memiliki potensi yang luar biasa, lebih dari 300 orang bekerja di sektor utamanya, sedangkan di sektor penunjang hampir satu juta orang. "Diperlukan tenaga-tenaga ahli dan terampil untuk mengelola sektor yang begitu pentingnya," ujarnya ketika sambutan.
Dalam keynote speech yang disampaikan, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono mengatakan bahwa kontribusi minerba terkait ketahanan energi sangat penting, untuk itu sebaiknya peran minerba secara nasional harus dipertegas. Pertama, pemerintah seharusnya memberikan halauan jangka pendek dan menengah untuk seluruh kepentingan termasuk perusahaan dan pemerintah daerah. "Kedua, Pemerintah juga harus memberikan pedoman dalam penyusunan perundang-undangan," terang Bambang.
Ketiga, adanya manfaat ekonomi atas peningkatan pendapatan negara, saat ini investasi tergolong kecil dibandingkan ketika tahun 90-an. Keempat, meningkatkan peran industri pertambangan sebagai industri nasional melalui kebijakan nilai tambah, khususnya untuk mineral. Kelima, sumber daya strategis, sebagai energi harus diperlakukan sebagai modal dasar sumber daya pembangunan. Terakhir, menjadikan minerba sebagai alat untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia dan pendapatan perkapita sehingga dapat memberikan positif terhadap peningkatan sumber daya.
Dalam rangka tersebut, minerba membantu dalam rangka penyusunan standar kompetensi, tapi hal ini tidak bisa dilakukan sendirian, harus bersama dengan BPSDM ESDM dan stakeholder terkait. Hal ini yang harus menjadi perhatian sehingga pendidikan dan pelatihan yang akan dilaksanakan bisa dijadikan dasar pengembangan SDM dan menjadi pusat pemgembangan berbasis kompetensi. "Sehingga kedepan tidak ada lagi gap antara lembaga sertifikasi kompetensi dengan BPSDM ESDM," jelasnya.
Pada sesi berikutnya, diadakan diskusi panel antara Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara terkait materi Rancangan Induk Pengembangan RSKKNI dan Prioritas Sertifikasi Tenaga Kerja Subsektor Minerba, perwakilan dari PPSDM Geominerba yang menyampaikan tentang Sosialisasi, Promosi Diklat dan Profil PPSDM Geominerba. Tak ketinggalan, perwakilan dari Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Timur yang menyampaikan paparan tentang Potensi Mineral Batubara dan Kesiapan tenaga Kerja Pertambangan di Kalimantan Timur.
Selain itu, dilaksanakan pula MoU dan kerjasama diklat antara PPSDM Geominerba denga lima perusahaan yaitu PT Aneka Tambang, PT Multi Tambangjaya Utama, PT Gerbang Daya Mandiri, PT Amanah Putra Borneo dan PT Kaltim Prima Coal.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari 250 peserta dari perusahaan pertambangan, asosiasi, politeknik dan SMK di Balikpapan. Terbukti dari banyaknya peserta yang secara langsung bertanya lebih lanjut dan mendaftar diklat di booth yang sudah disediakan. (rwp)