Buka politeknik baru, Wamen ESDM percaya potensi besar di Sawahlunto

Kamis, 29 Maret 2018 - Dibaca 2322 kali

SAWAHLUNTO - Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengunjungi Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) di Sawahlunto, Kamis (29/3).

Arcandra mengungkapkan bahwa sebagai pimpinan, secara berkala harus datang mengunjungi unit terkecil yang ada di daerah. Karena dengan melihat langsung dan tidak hanya mendengar dari orang lain, keluhan yang ada bisa tertangani dengan baik. "Kebijakan yang diambil bisa tepat kalau turun langsung ke bawah, misal butuh perbaikan sarana, nah ini benar karena kita sudah lihat," jelasnya.

Wamen meminta kepada seluruh pegawai BDTBT untuk bekerjasama meningkatkan value instansi. "Sebuah tempat dikenal bukan karena berapa lama berdirinya tapi bagaimana develop-nya," ujarnya.

Membangun sebuah tempat di daerah kecil dan dikenal banyak orang memang bukan perkara mudah. Harus ada cerita yang dirangkai bisa dari aspek historis atau lainnya. Selain itu bisa juga melakukan benchmark ke negara tetangga serta peduli dengan lingkungan sekitar dimana tempat itu akan tumbuh. Jika itu terwujud, orang merasa tertarik dan dengan sendirinya akan datang.

Peningkatan value tersebut terkait dengan rencana pembukaan Politeknik Energi dan Pertambangan di Sawahlunto yang membuka tiga prodi yaitu teknologi pertambangan, survei dan pemetaan serta perawatan alat berat pertambangan.

Tahun ini akan menerima mahasiswa sebanyak 60 orang yang berasal dari putra-putri daerah sekitar Sumatera terutama Sumatera Barat. "Sistem penerimaan prioritas lokal, anak-anak pintar akan diberi beasiswa, setelah lulus dibantu untuk link pekerjaan," terang Kepala BPSDM ESDM, IGN Wiratmaja Puja.

Pendirian politeknik itu sendiri sejalan dengan pengembangan BPSDM ESDM sebagai BLU untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat dan industri sektor ESDM. Menurut Wamen, untuk memaksimalkan pendapatan yang didapatkan, pegawai BDTBT harus meningkatkan pengetahuan tentang bisnis. Cost yang didapatkan harus lebih besar dari cost yang dikeluarkan untuk perawatan peralatan diklat dan lainnya. Terlebih lagi, BDTBT memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap untuk menunjang proses belajar mengajar.

Selain politeknik, BDTBT juga menyelenggarakan diklat industri. Untuk tahun ini Diklat BLU Geominerba yang dilaksanakan di Sawahlunto ada 3 judul yaitu Diklat Pengawas Operasional Pertama, Diklat Pengawas Operasional Madya dan Diklat Juru Ledak. Sedangkan diklat di BDTBT antara lain Diklat Kepala Lubang, Operator Penyanggahan, Operator Ventilasi, Operator Pengeboran untuk Peledakan, Operator Jumbo Drill dan lainnya dengan calon peserta perusahaan tambang wilayah Sumatera pada khususnya dan nasional pada umumnya.

Wamen percaya bahwa potensi di Sawahlunto ini masih sangat besar dan bisa dikembangkan jika bisa dikelola dengan baik. (rwp)